SEKITAR KITA
BMKG Surabaya Ingatkan Nelayan di Pesisir Selatan Jatim Tak Melaut, Ketinggian Ombak hingga 5 Meter
Memontum Malang – BMKG Maritim Tanjungperak Surabaya, meminta kepada nelayan yang biasa beraktifitas di pesisir Selatan Jawa Timur, untuk tidak beraktifitas di laut sementara waktu. Himbauan ini disampaikan, karena pesisir Selatan Jawa, tengah terjadi angin Muson Timur.
“Berdasarkan pantauan kita saat ini, di Selatan Jawa Timur angin timur-nya sedang kencang. Karena itu, berdampak pula pada tingginya gelombang air laut yang kisarannya bisa mencapai 4 sampai 5 meter di laut lepas,” kata Kepala Stasiun BMKG Maritim Tanjungperak Surabaya, Fajar Setiawan, saat dihubungi Memontum.com, Jumat (13/08) tadi.
Baca juga:
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- Kombes Pol Nanang Jabat Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Buher Jabat Dirreskrimsus Polda Jatim
Ditambahkan Fajar, tinggi gelombang air laut di Jawa Timur bagian Selatan, relatif hampir sama. Termasuk, tidak berdampak pada timbulnya tsunami.
“Kalau ketinggiannya relatif sama, mulai dari Pacitan hingga Banyuwangi bagian Selatan, sama. Tingginya gelombang air laut ini, juga tidak akan berdampak tsunami. Karena, hanya angin kencang yang kita sebut juga Angin Muson Timur dan bukan karena gempa di laut,” imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya tetap menghimbau, agar warga di Selatan Jawa Timur, tetap waspada akan tingginya gelombang ini. “Dan kami juga menghimbau, agar para nelayan tidak melaut dahulu demi keamanan bersama. Kondisi ini kami perkirakan akan berlangsung hingga tanggal 15 Agustus,” terang Fajar. (cw1/sit)