Kota Malang

BPIP Gandeng UMM Gelar Seminar Pancasila

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelar Seminar Pancasila, Rabu (03/03). Giat yang berlangsung di Gedung Kuliah Bersama IV UMM itu bertajuk ‘Pancasila Sebagai Pencegah Tindakan Korupsi’. Menghadirkan 5 pembicara, turut hadir pula Wakil Kepala BPIP, Prof. Haryono, Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Rektor UMM, Dr Fauzan M. Pd.

Disela-sela acara, Rektor UMM, Dr Fauzan M. Pd, menyampaikan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan tindakan-tindakan preventif berkaitan dengan korupsi.

“Sehingga sederhananya adalah, kegiatan seminar yang kita lakukan ini diharapkan akan mengedukasi para peserta seminar, dan masyarakat pada umumnya. Jangan sampai ada kegiatan korupsi lagi, itu intinya,” ungkapnya.

Lanjut Fauzan, dirinya menyampaikan seminar ini sebenarnya bicara tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan integritas moral. Karena menurutnya, korupsi itu baik yang sudah ketahuan maupun tidak ketahuan, pasti berkaitan dengan integritas moral.

Advertisement

“Satu sisi, kita bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki integritas moral, komitmen berbangsa, dan bernegara yang tinggi. Sehingga korupsi ini menjadi pengganggu untuk lajunya integritas kebangsaan dalam rangka menciptakan peradaban bangsa yang tinggi,” urainya.

Baca Juga : Jelang Pembelajaran Tatap Muka Juli, Ini Persiapan dan Saran Dikbud Malang

Sementara itu, Wali Kota Sutiaji turut menambahkan bahwa penanaman Pancasila saat ini mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya sekedar penataran untuk membuat generasi muda mengenal Pancasila, tapi juga dirasa perlu merambah ke sosial media.

“Tadi saya sampaikan, Malang itu kan kota milenial. Saya kira mungkin selain nanti bentuknya penataran, bagaimana kalau konten-konten yang ada di media sosial itu bisa dimasuki oleh BPIP,” saran Sutiaji.

Advertisement

Hal itu dimaksudkan agar terdapat narasi-narasi yang bisa divisualisasikan dalam berbagai bentuk. Misalnya film animasi, maupun film pendek untuk bisa mengenalkan dan menanamkan nilai Pancasila pada generasi milenial.

“Saya kira akan luar biasa ini, mengingatkan adik-adik generasi muda, pasti belum penataran, belum ikut Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) juga. Sehingga maksud saya dari mana kita cinta kalau kita tidak mengenal. Dan pengenalan itu bisa kita mulai dari paling bawah, mulai dari anak TK. Jadi nilai-nilai Pancasila sudah tertanam sejak kecil, tinggal bagaimana pengamalannya itu,” tutur Sutiaji. (cw1/ed2)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas