Pendidikan
Pembelajaran Menarik Cegah Stunting Knowledge dalam Ranah Perguruan Tinggi
Memontum Kota Malang – Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dr Ir Suprapto DEA, memberikan beberapa saran agar stunting knowledge tidak terjadi di ranah mahasiswa.
Hal ini, menyusul setahun sudah pembelajaran daring di perguruan tinggi (PT), baik negeri maupun swasta.
“Supaya tidak terjadi stunting knowledge, pembelajaran harus dilaksanakan dengan cara yang diperbolehkan yaitu daring. Harus menggunakan teknologi canggih, bahkan materinya harus menyenangkan bagi mahasiswa,” jelasnya, Kamis (04/03) tadi.
Hal tersebut disarankan Suprapto, agar mahasiswa saat kuliah daring tidak tertidur karena menerima materi pembelajaran yang menarik. Tidak hanya itu, dirinya menegaskan agar pemaparan kuliah harus lebih bagus daripada saat tatap muka
“Itu semua adalah beberapa bentuk upaya agar generasi penerus kita yang duduk di bangku perkuliahan tidak mengalami stunting knowledge. Dan itu sudah saya sampaikan ke semua perguruan tinggi,” terangnya.
BACA JUGA: Minimalisir Stunting, Wali Kota Malang Kampanyekan Gemar Makan Ikan
Lebih lanjut dirinya berpesan, agar semua perguruan tinggi khususnya di Kota Malang, harus mengantisipasi agar pandemi tidak berdampak pada kemampuan kompetensi siswa.
“Karena memang proses pembelajaran normal itu tidak dibolehkan, jadi harus memaksimalkan daring. Tapi yang saya lihat sejauh ini perguruan tinggi di Kota Malang khususnya sudah melaksanakan dengan baik,” tambahnya.
Berkaitan dengan rencana tatap muka di lingkup perguruan tinggi, Suprapto berujar, jika harus tetap ikuti aturan dari pusat.
“Kalau pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melarang ya tentu saja tatap muka tidak boleh. Kalau pun diperbolehkan mungkin harus dengan catatan hanya 50 persen yang luring. Tapi nampaknya sampai saat ini semua masih daring,” tuturnya. (mus/sit)