Pemerintahan
Bupati Arifin Jenguk dan Beri Donasi ke Balita Korban Peluru Nyasar di Trenggalek
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, menjenguk korban peluru nyasar berusia 5 tahun asal Desa Kamulan, Kecamatan Durenan yang terjadi pada Desember 2022 lalu. Korban yang sempat menjalani serangkaian perawatan medis dan operasi, kini sudah diperkenankan untuk dibawa pulang.
Sebelumnya, usai peristiwa naas itu, korban harus dilarikan ke rumah sakit. Kejadian sendiri, bermula saat korban bermain bola di rumah nenek dengan kakak dan tiga temannya. Saat bola tersangkut di atas almari, kakak korban berusaha mengambil bola itu dengan memanjat meja mesin jahit. Untuk menjangkau bola, kakak korban memanfaatkan senapan angin yang berada di atas almari.
Naas, kakak korban terjatuh bersama senapan angin yang langsung meletus den memuntahkan peluru dan mengenai kepala korban. Dari kejadian itulah, Bupati Trenggalek mengajak BAZNAS untuk melakukan penggalangan dana guna membantu biaya penyembuhan korban. Pasalnya, biaya perawatan medis tidak bisa ditanggung BPJS.
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
“Hari ini kita menjenguk korban, dimana yang kemarin harus mendapatkan perawatan karena tidak sengaja kena senapan angin. Kita berdoa, semoga bisa segera pulih membaik,” ucap Bupati Arifin, seusai melihat langsung kondisi korban dirumahnya, Selasa (31/01/2023) siang.
Bupati Arifin juga menjelaskan, bahwa kondisi korban seusai menjalani perawatan intensif di RSSA Malang, beransur membaik. Respon yang diberikan dan semangatnya untuk sembuh, itu sangat terlihat. Meskipun masih kesulitan untuk berbicara, tetapi cukup interaktif.
“Dia (korban, red) tahu kalau ada kamera dia pose. Kemudian dengan lambaian-lambaian tangan, kemudian tadi ketika berdoa, dia juga mengangkat tangan. Ketika kita tadi mau berpisah, juga menjulurkan tangan untuk berjabat tangan,” imbuhnya.
Suami Novita Hardiny ini cukup bersyukur, atas respon baik yang ditunjukkan korban. Meski demikian, motorik sebelah kiri memang perlu dilatih lagi.
“Nanti malam keluarga akan kontrol kembali, dan saya harapkan kontrolnya bisa lebih dekat. Bisa di Tulungagung atau di Trenggalek, sesuai yang dibutuhkan oleh korban dan keluarga,” kata Mas Ipin-sapaan akrab Bupati Trenggalek.
Hari ini, sambungnya, BAZNAS Trenggalek juga menyerahkan sisa donasi dari total sekitar Rp 99 juta, yang digunakan untuk membayar pembiayaan sebelumnya. Dan, ini masih tersisa sekitar Rp 39 juta hingga Rp 40 juta. Belum menutup kemungkinan, donasi juga akan ada lagi.
“Jadi, kita tadi memberitahu orang tua korban, bila sewaktu-waktu membutuhkan bantuan, bisa menghubungi untuk segera bisa kami koordinasikan. Semoga, itu bisa membantu pemulihan korban,” paparnya. (mil/sit)