Blitar

Bupati Blitar Hadiri Upacara Melasti di Pantai Jolosutro

Diterbitkan

-

Bupati Blitar Hadiri Upacara Melasti di Pantai Jolosutro

Memontum Blitar – Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang jatuh pada 22 Maret 2023 mendatang, Umat Hindu di Kabupaten Blitar menggelar berbagai rangkaian upacara. Satu diantaranya, adalah upacara Melasti atau upacara penyucian menjelang Hari Raya Nyepi.

Rencananya, upacara berikutnya akan dilaksanakan Tawur Kesanga di masing-masing desa di setiap kecamatan. Dimana dalam upacara Melasti ini, selain sebagai upaya mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu, juga dilakukan pensucian ratusan Pratima di Pantai Jolosutro Desa Ringenrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.

Pratima sendiri adalah semua benda sakral atau peralatan upacara sembahyang yang dimiliki setiap pura Umat Hindu. Pratima tersebut berasal dari 98 pura di 13 kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten dan Kota Blitar.

Bupati Blitar, Rini Syarifah, dalam sambutannya menyambut baik atas digelarnya upacara Melasti tersebut. “Saya sangat menyambut baik atas digelarnya upacara Melasti ini, yang merupakan ritual penyucian diri, sebagai salah satu rangkaian ibadah agama Hindu dalam menyambut datangnya Hari Raya Nyepi,” kata Bupati Rini Syarfah, Selasa (14/03/2023) tadi.

Advertisement

Baca juga:

Lebih lanjut Rini Syarifah menyampaikan, upacara Melasti mempunyai makna yang sangat dalam bagi Umat Hindu. Dimana, itu sebagai upaya mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu. Juga, pembersihan atau penyucian benda sakral milik pura, mensucikan desa untuk mewujudkan keseimbangan, keharmonisan, dalam menjalani kehidupan.

“Untuk itu, saya mengajak umat Hindu di seluruh Kabupaten Blitar untuk menjadikan perayaan Melasti tahun ini sebagai sarana introspeksi, menata kembali sikap dan perilaku dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dengan sesama, dan dengan Sang Pencipta,” jelasanya.

Mak Rini-sapaan akrab Bupati Blitar menambahkan, hingga pergantian Tahun Baru Saka 1945 ini, bisa memberikan kekuatan positif bagi kehidupan memayu hayuning bhawono, yaitu meraih kehidupan yang tata, titi, tentrem, mewujudkan keharmonisan dan kedamaian. “Hal ini sekaligus upaya kita dalam menyongsong pemilihan umum serentak 2024 mendatang. Pilihan boleh beda, namun tetap harus rukun dan menjaga kondusifitas,” papar orang nomor satu di Lingkungan Pemkab Blitar. (kom/jar/sit/adv)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas