Pemerintahan
Bupati Jombang Lepas IKM Mamin Masuk Retail Modern
Memontum Jombang – Pemberangkatan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM ) makanan dan minuman kabupaten Jombang angkatan kedua ke pasar modern dilepas oleh Bupati Jombang. Dihadiri Staf Ahli, Asisten, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kabid Disperindag juga Permamin Kabupaten Jombang, bertempat di halaman Pendopo Kabupaten Jombang.
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menyampaikan bahwa hari ini pemberangkatan produk IKM Jombang angkatan kedua di pasar modern. Pada launching pertama diadakan secara seremonial dengan 11 produk. Sedangkan pada launching kali ini terdapat 7 produk sehingga totalnya sudah 18 produk dari 50 produk yang telah dihimpun oleh Permamin Kabupaten Jombang.
“Kami Pemerintah Kabupaten Jombang berterimakasih kepada yang telah memberikan support dan dukungan kepada pelaku usaha atau UKM yang ada di Kabupaten Jombang sehingga produknya dapat masuk. Meskipun ditengah pandemi Covid-19 namun produk yang dimiliki UKM masih dapat berjalan dan ditingkatkan, tetap berjalan dan tetap buka sesuai dengan protokol kesehatan yang terus dilakukan,” ungkapnya.
Mundjidah berharap nantinya produk IKM tidak hanya di beberapa pasar modern saja, tetapi dapat menyebar ke seluruh outlet yang ada di Kabupaten Jombang. Selain itu, banyak hal yang perlu pelaku usaha tingkatkan, diantaranya sumberdaya yang dimiliki, harus selalu berinovasi. Selalu memberikan peningkatan dalam segala hal, baik dalam kemasan, produksi maupun lainnya. Untuk tetap menjaga kualitas dan packing, serta harus ada pendampingan dalam pemasaran secara online. Karena hal tersebut penting di era teknologi saat ini yang pemasaran tidak hanya dilakukan di pasar tetapi juga secara digital. Pemerintah Kabupaten Jombang juga selalu memberikan fasilitas yang dibutuhkan, diantaranya menyiapkan pinjaman permodalan jika dibutuhkan
“Nantinya ketika memasuki masa transisi/kehidupan baru/normal baru diharapkan tetap menjaga kesehatan dan tidak bergerombol. Karena saat ini sudah banyak yang berada di dalam sehingga diharapkan yang di luar untuk sementara tidak masuk dahulu . Menunggu pengaturan lebih lanjut atau mengajak pemuda untuk melakukan pemasaran secara online, sehingga promosi tidak hanya dilakukan ditoko saja dan hal tersebut dirasa lebih cepat, selain itu masyarakat juga telah banyak melakukan transaksi secara online,” harapnya.
Sedangkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian bersama dengan Kominfo harus mempersiapkan pemasaran agar dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas untuk mencintai produk lokal sesuai dengan visi misi pemerintah Kabupaten Jombang “Menuju Kabupaten yang berkarakter dan berdaya saing” dan ini merupakan salah satu bentuk berdaya saing untuk meningkatkan dengan memperhatikan pengusaha lokal hingga nanti dapat secara Nasional maupun Internasional, jelas Mundjidah.
Sementara itu, Ketua Permamin Kuswantono mengatakan produk IKM yang masuk di Indomaret dengan keuntungan secara garis besar terbagi menjadi 2, yakni keuntungan prestasi bagi Industri Kecil dan Menengah ( IKM ) Jombang yang telah mampu bersaing di pasar modern yang merupakan inisiatif pemerintah Daerah yang bersinergi dan keuntungan efisiensi sehingga produk yang telah jadi dapat dikirimkan ke outlet yang jumlahnya banyak yang diperkirakan mencapai 90 outlet UKM Jombang yang sangat efisien dari segi tempat, tenaga kerja, listrik dan lainnya.
“Sedangkan tantangan yang dihadapi hanyalah permasalahan budaya agar masyarakat dan lingkungan gemar menggunakan dan mencintai produk lokal, karena produk tersebut merupakan produk saudara sendiri, sehingga ketika kegemaran dan cinta dengan produk lokal tumbuh di masyarakat lokal, maka secara otomatis tidak sulit, meskipun ada produk asing nantinya akan secara otomatis akan kembali ke habitatnya,” terangnya.
Menurut Kuswantono, kecintaan terhadap produk lokal perlu di dorong. Agar budaya penggunaan produk lokal benar-benar tumbuh melalui edukasi dan sosialisasi yang akan dibackup oleh Dinas perdagangan dan Perindustrian. Semua produk lokal, tidak hanya mamin saja, namun hingga semua para pelaku usaha/industri hingga mebel. (wis/yan)