Pemerintahan
Peringati HMPI 2022, Gubernur Jatim bersama Bupati Arifin Tanam Pohon di Bekas Lahan Tambang di Trenggalek
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penanaman pohon di bekas lahan tambang di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Pelaksanaan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2022, dilakukan Kementrian LHK bekerjasama dengan Pemprov Jatim dan Pemkab Trenggalek, sebagai upaya melakukan reklamasi.
Diketahui, bahwa Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, merupakan sentra pengerajin Genteng dan Batu Bata. Dari aktifitas ini, menimbulkan dampak karena pengambilan tanah liat atau bahan baku dari komoditas bahan bangunan.
Sementara kedatangan Gubernur Jatim, ini tentu sebagai bentuk dukungan konkrit dari Provinsi Jatim, kepada Kabupaten Trenggalek, dalam menjaga kelestarian alam dengan visi misi ekonomi hijaunya. “Alhamdulillah, hari ini saya bisa mendampingi Gubernur Jatim, untuk melakukan penanaman pohon di Desa Sukorejo. Ini juga merupakan dukungan yang konkrit Pemprov Jatim ke Kabupaten Trenggalek,” kata Bupati Arifin, Minggu (11/12/2022) siang.
Dikatakan Mas Ipin-sapaan akrab Bupati Trenggalek, bahwa 60 persen ekonomi di Kabupaten Trenggalek, tergantung pada lingkungan. Mulai dari perikanan dan pertanian, maupun sektor yang lain. Untuk itu, cita-cita Kabupaten Trenggalek saat ini dan seterusnya, adalah menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita meyakini, bahwa barang siapa mau menjaga dan melestarikan lingkungan, pasti akan panen,” imbuhnya.
Sebagai langkah mendukung upaya pelestarian lingkungan sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar Adipura Desa. Bagi yang serius menjaga lingkungan di sekitar, akan mendapatkan insentif anggaran.
“Jadi konsepnya, kita memberikan apresiasi kepada desa yang mau menjaga lingkungannya,” kata Bupati Arifin.
Trenggalek sendiri, ujarnya, saat ini berikhtiar mempunyai visi misi memilih jalan ekonominya melalui ekonomi hijau. Pihaknya berterima kasih atas kehadiran Gubernur Jawa Timur, untuk memberikan penguatan kepada Kabupaten Trenggalek.
Baca juga :
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
“Kita ingin desa-desa bisa makmur dengan kelestarian lingkungan yang tetap terjaga,” tegasnya.
Selain Adipura Desa, Trenggalek punya program kompensasi gas karbon dengan menanam pohon. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia menghasilkan gas karbon. Dari setiap gas karbon yang dikeluarkan itu, setiap warga diwajibkan menanam pohon. Semakin banyak intensitas aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak kompensasi yang dilakukan. Diharapkan dengan upaya ini alam terjaga, kualitas hidup meningkat, masyarakat semakin sejahtera.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa bumi semakin menangis karena Global Warming. “Jangan katakan apa yang kita lakukan ini sebagai suatu hal yang kecil. Dari apa yang kita lakukan ini membawa manfaat. Meskipun menanamnya di Trenggalek, manfaatnya bisa menyediakan oksigen di tempat lain,” tuturnya.
Pada dasarnya, Gubernur Jatim sangat mendukung perinsip ekonomi hijau yang dilakukan oleh Trenggalek. Dengan menanam pohon buah misalnya, selain alamnya terjaga, dapat menyediakan oksigen, menjaga alam, menyediakan sumber air dan fungsi lainnya, bila berbuah pohon ini juga akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
“Saya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat bisa dapat meningkatkan sumber daya dukung terhadap alam. Diyakini olehnya dengan melestarikan alam akan memberikan dampak yang baik terhadap semuanya,” ujar mantan Menteri Sosial RI itu.
Kegiatan di Desa Sukorejo sendiri, merupakan bagian dari Gerakan Menanam Sejuta Pohon Dalam Rangka Memperingati HMPI. Untuk menjaga keseimbangan alam, Kementrian LHK dalam peringatan HMPI ini melakukan penanaman pohon sebanyak banyaknya. Sukorejo dipilih dalam kegiatan ini karena kementerian LHK ingin mengembalikan kelestarian alam dari bekas lahan tambang itu.
Pohon Alpukat jenis Aligator dipilih, dengan harapan nantinya pohon yang ditanam ini bisa memberikan dampak ekonomi. Sehingga, tidak dilakukan penebangan. (mil/gie)