Kabupaten Malang

Bupati Malang Pantau Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Jembatan Panjang

Diterbitkan

-

Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, meninjau proses pencarian korban kejadian kecelakaan (Laka) Laut di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur. Peninjauan itu, dilakukan Bupati Sanusi bersama Dandim 0818 Kabupaten Malang dan sejumlah Kepala OPD.

Dalam peninjauan, rombongan langsung bergerak ke dua titik lokasi pencarian tiga korban yang belum ditemukan. Mulai dari bibir Pantai Kondang Merak dan Posko SAR yang ada di lokasi kejadian hingga Pantai Pantai Jembatan Panjang.

Dalam kesempatan ini, Bupati Malang secara intens berkomunikasi dengan tim gabungan pencarian korban dan pihak pengelola pantai sembari menyemangati petugas. ”Hari ini pencarian masih terus dilakukan dan sekarang juga menggunakan drone,” kata Bupati Sanusi.

Dirinya juga menambahkan, bahwa tim juga masih standby melakukan pencairan dan pengamatan. Bahkan, terus berkoordinasi dengan semua pihak.

Advertisement

“Sampai hari ini seluruh tim terus koordinasi melakukan pencarian,” imbuhnya di Pantai Jembatan Panjang.

Baca juga :

Sebagaimana diberitakan, Laka Laut menimpa dua orang WNA berstatus mahasiswa FKUB dan tiga orang WNI, yang terdiri dari Anna (23), warga Spanyol, Jana (23) asal Swiss Made serta Pendik, Made dan Bayu, Sabtu (08/07/2023) pagi di Pantai Jembatan Panjang. Hingga saat ini, dua korban yaitu Pendik dan Ana, sudah ditemukan dengan kondisi selamat. Sedangkan, tiga orang korban lainnya masih dalam upaya pencarian.

”Peringatan dini memang harus ada. Bahwa, ketika ombak sudah berbahaya, maka orang atau pengunjung harus dilarang masuk ke laut,” tambah Bupati Sanusi.

Advertisement

Ditambahkannya, sebagai bentuk evaluasi, Pemerintah Kabupaten Malang akan melakukan pembinaan kepada keberadaan tour guide. Selain itu, dirinya menilai pengelolaan tempat wisata Pantai Jembatan Panjang, ini sepertinya masih belum memenuhi standart tentang pengelolaan tempat wisata.

”Idealnya, memang harus ada safety guard. Jadi, ada petugas yang terus melakukan pengawasan bagi pengunjung. Karena, ini memang daerah berbahaya dan ketika ada orang atau pengunjung ingin mandi, maka jangan dibiarkan. Perihal evaluasi atas kejadian ini, kita akan rapatkan di jajaran Forkompinda,” terangnya. (pro/gie)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas