Pemerintahan

Bupati Pasuruan Buka Festival Mangga Apukat khas Pasuruan

Diterbitkan

-

Bupati Pasuruan Buka Festival Mangga Apukat khas Pasuruan

Memontum Pasuruan – Memperingati HUT Kabupaten Pasuruan ke 1090, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas pertanian itu menggelar Festival Mangga Klonal 21 (Mangga Alpukat) di Packing House Desa Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Festival tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Irsyad Yusuf dan dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, anggota DPRD, Sekda Agus Sutiadji, dan camat Yokote Dari Jepang serta ratusan pengunjung yang memadati lokasi tersebut.

Yetty Purwaningsih, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan mengatakan, tujuan dilaksanakannya Festival Mangga Klonal 21 adalah untuk mempopulerkan buah khas Kabupaten Pasuruan untuk go internasional yang dampaknya adalah semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pasuruan.

“Upaya kami untuk memikat wisatawan telah membuahkan hasil dan kali ini telah bekerjasama dengan negara jepang, kita akan genjot festival ini untuk menggelorakan Mangga Klonal 21 atau Mangga Alpukat menjadi ikon buah khas Kabupaten Pasuruan. Sekarang banyak diburu, bahkan sebelum pembukaan ini digelar, pengunjung sudah banyak yang membeli mangga alpukat,” kata Yetty.

Lebih lanjut, Festival mangga klonal 21 digelar selama dua hari berturut-turut, yakni mulai 2-3 november 2019 Total ada 15 stan penjual mangga yang disiapkan, di mana 80% menjual mangga klonal 21, dan sisanya mangga manalagi, gandik, lalijiwo dan mangga garifta.

Advertisement

Dalam festival tersebut tidak hanya mangga jenis Klonal 21 tetapi ada mangga jenis lainya, “kita coba memenuhi keinginan konsumen, jadi kami silahkan para penjual untuk tak hanya membawa mangga klonal 21 saja, melainkan juga jenis mangga yang lain,” tutur Yetty.

Kabupaten Pasuruan memiliki potensi penyebaran mangga klonal 21 terbagi di 3 wilayah, yakni Kecamatan Rembang, Wonorejo dan Sukorejo. Kawasan tanaman mangga gadung klonal 21 di Kabupaten Pasuruan mulai berkembang sejak tahun 1994 melalui program Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu.

“Sekarang berkembang lebih dari 2500 hektar dengan jumlah tanaman lebih dari 500 ribu pohon yang didukung dengan pusat pemasaran lokal, regional dan nasional. Pendekatan pengembangan agribis tanaman hortikultura mangga gadung klonal 21, berbasis kawasan, dengan harapan lebih efektif dalam pengembangan wilayah, sarana dan prasarana, cakupan areal yang lebih luas dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas serta kualitas produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani,” tutur Yetty Kadis pertanian.

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengingatkan petani mangga alpukat atau mangga klonal 21. mangga alpukat ini sudah dikenal luas oleh daerah lain. Bahkan, buah ini sudah viral di tingkat nasional dan internasional setelah branding dan upaya dari Pemerintah selama ini.

Advertisement

“Kita jaga kualitas dan kuantitas produksi mangga menurun. saya berpesan kepada petani harus kompak dan bersatu. Sebab ada negara lain yang sudah bekerjasama,” terangnya.

Diakhir sambutannya, Bupati Pasuruan menghimbau kepada semua pihak, untuk sama-sama menjaga kualitas produk mangga klonal 21, agar para wisatawan yang datang ke Kabupaten Pasuruan lebih banyak lagi dan bekerjsama dengan kita.

“Mulai dari kelompok sadar wisata (pokdarwis), pemerintah daerah, asosiasi petani mangga sampai masyarakat dan dunia usaha harus sama-sama ikut menjaga mangga dan menjaga mutu serta kualitas mangga klonal 21 ini” pungkas Bupati Irsyad Yusuf. (arf/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas