Pemerintahan
Bupati Yuhronur Kenalkan Pandu Siskamaya, Program Unggulan Lamongan di Bidang Perikanan
Memontum Lamongan – Kabupaten Lamongan merupakan penghasil produk perikanan terbesar di Jawa Timur. Bahkan, di tahun 2020 produksi ikan mencapai 139.547,48 ton. Sebagian besar atau sekitar kurang lebih 85 persen dijual dalam bentuk segar sehingga harga produk per satuannya rendah.
Alasan inilah, yang melatarbelakangi inovasi program unggulan Produk Andalan Usaha Berbasis Ikan Lamongan Jaya (Pandu Siskamaya). Hal tersebut yang disampaikan oleh Bupati Lamongan Yuhronur, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/09/2021).
“Produksi ikan di Lamongan ini melimpah, namun belum punya produk unggulan daerah berbasis ikan. Melalui inovasi Pandu Siskamaya ini kita menumbuhkan produk olahan berbasis ikan khususnya ikan asin dan pindang ikan yang akan menjadi produk andalan sektor perikanan Kabupaten Lamongan,” ungkapnya.
Menurut Yuhronur, melalui program ini akan dilakukan pendampingan dan bimbingan terhadap pelaku usaha produk unggulan berbasis ikan seperti ikan asin dan pindang ikan yang mempunyai mutu bagus dan desain kemasan yang menarik. Sehingga, dapat lebih menarik minat pasar.
Dengan melakukan segmentasi, targeting dan positioning produk yang tepat maka kedua produk unggulan tersebut dapat diterima konsumen. Tidak hanya di Lamongan, akan tetapi juga mempunyai pasar tetap di Kota Bandung dan Jakarta.
“Adanya inovasi ini diharapkan ikan yang dihasilkan di Kabupaten Lamongan dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi oleh masyarakat Lamongan dan luar Lamongan sehingga dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha perikanan dan meningkatkan gizi masyarakat Lamongan,” imbuhnya.
Produk Ikan asin dan Pindang sendiri, menurut Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Arif Bakhtiar, merupakan produk asli Lamongan dan banyak diproduksi di Kecamatan Brondong. “Industri pengolahan ikan asin banyak dikembangkan di Desa Labuhan dengan jumlah UMKM sebanyak 35 orang dan produksi sebesar 5 ton per hari dengan omzet Rp 175 juta, untuk ikan pindang dikembangkan di Desa Brondong dengan jumlah UMKM sebanyak 35 orang dan produksi sebesar 10 ton per hari dengan omzet Rp. 300.000.000,” jelas Arif Bakhtiar. (zud/zen/sit)
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan