Kota Malang

Coordination Hub Ayo Inklusif, Sinergi Disabilitas dan Penyedia Kerja Bangun Potensi Ekonomi

Diterbitkan

-

Coordination Hub Ayo Inklusif, Sinergi Disabilitas dan Penyedia Kerja Bangun Potensi Ekonomi

“Ada 3 penyandang disabilitas, yakni 2 tuna daksa dan 1 tuna rungu, sebagai karyawan magang di departemen Front Office, Sales Marketing, dan Housekeeping (Laundry). Untuk treatment, kami tidak membedakan jam kerja. Mereka punya hak dan kewajiban sama dengan karyawan lain. Kami menggandeng difabel, karena kami masuk dalam kelompok jaringan Accor yang telah melaksanakan program Diversity. Selain itu, pada 10 November – 16 Desember nanti, kami juga melakukan program CSR, seperti magang dan merekrut karyawan disabilitas di hotel, pengembangan usaha di kawasan eks Dolly, nikah massal, dan lainnya,” terang Ina, sapaan akrabnya.

Mewadahi kebutuhan ini, melalui program Ayo Inklusif yang dikelola oleh inisiatif Mitra Kunci USAID, memberikan kontribusi untuk memperluas peluang kerja bagi anak muda dengan disabilitas. Melalui inisiasi bersama antara JPIP, cbm, PSLD UB, saujana, dan United Tractor ini, Ayo lnklusif membawa pemahaman yang lebih besar akan pentingnya pertumbuhan inklusif kepada masyarakat umum, sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi dan pemerintah Indonesia.

“Kami membantu meningkatkan kesadaran para stakeholders tentang potensi ekonomi produktif para anak muda dengan disabilitas, dan bagaimana mendorong terwujudnya potensi ini. USAID Ayo lnklusif! membantu membuka pasar kerja yang lebih inklusif yang mendukung peningkatan peluang ekonomi bagi semua, khususnya disabilitas,” jelas Ratih Berlian, dari Konsorsium United Tractor.

Ratih menjelaskan, ada program UT Future yang dikhususkan untuk pelatihan dan pendidikan bagi disabilitas, dimana ada 5 Framework Ayo Inklusif, yaitu Internship, Hard Skill, Soft Skill, Youth Driven Act, dan Kemah Pemuda.

Advertisement

“Dalam pelaksanaanya, sebagian masyarakat beranggapan untuk merekrut disabilitas harus menyediakan akses lebih dulu. Dari segi fasilitas memang tidak mudah, karena harus ada budget tambahan. Namun, akses itu bukan utama, justru kemampuan disabilitas dan penerimaan dari lingkungan itu yang utama,” tukasnya. (rhd/yan)

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas