Blitar
Dampak Kekeringan, Permintaan Dropping Air Bersih ke BPBD Meningkat
Memontum Blitar – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar terus melakukan dropping air bersih ke sejumlah wilayah di Blitar Selatan. Dropping air bersih tersebut dilakukan karena masih ada warga yang mengusulkan dropping air bersih akibat sumber mata air yang mengering saat musim kemarau.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Heru Irawan mengatakan, beberapa desa dari lima kecamatan yang mengalami kekeringan mengajukan dropping air bersih. Pasca adanya pengajuan itu, BPBD langsung menyuplai kebutuhan air bersih ke desa yang membutuhkan.
“Sekarang begitu sumber air mengering beberapa warga memilih untuk membeli air bersih. Namun kebanyakan warga memang meminta dopping air bersih melalui surat pengajuan dari pihak desa,” kata Heru Irawan, Kamis (09/08/2018).
Libih lanjut Heru menyampaikan, lima kecamatan di Blitar Selatan memang menjadi langganan ancaman kekeringan selama musim kemarau. Lima kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Binagun dan Kecamatan Wates.
“Untuk Blitar Selatan ada 19 desa di 5 kecamatan yang mengalami kekeringan,” jelas Heru.
Heru menambahkan, berdasarkan ramalan Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) diperkirakan, musim memarau akan berlangsung hingga bulan September mendatang. Selain menyiapkan armada dan personel untuk dropping air nersih, BPBD Kabupaten Blitar juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan Tulungagung, untuk memback up jika dampak kekeringan meluas.
“Berdasarkan ramalan BMKG bisa sampai bulan September. Tapi biasanya sumber air kembali memancarkan air secara bertahap. Bisa jadi Oktober baru ada sumber air,” pungkasnya. (fjr/yan)