Hukum & Kriminal
Densus Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Ngaresrejo
Memontum Sidoarjo – Tim Densus 88 Anti Teror terus mengendus jaringan teroris di Sidoarjo. Setelah sebelumnya mengggerebek rumah anggota teroris di Dusun Bogem Desa Kebon Agung, giliran kemarin melakukan penggerebekan di temat tinggal terduga teroris di Dusun Ngares, RT 015/RW 003, Desa Ngaresrejo Sukodono, Selasa (14/4/2020) sekitar pukul 11.00.
Menurut Ketua RT setempat M Fuad menyatakan jika sebelum penggeledahan seorang anggota Polda Jatim meminta ijin untuk melakukan penggeledahan di tempat tinggal terduga dengan inisial DS (40) oleh Densus 88 Mabes Polri.
“Kemarin sehabis Magrib ada orang yang datang ke saya, ngakunya dari Polda. Petuga ini minta ijin pemantauan ke salah satu warga sini yang terlibat sebuah kasus. Dia minta ijin hanya sebentar. Beberapa menit terus pergi,” kata Fuad.
Esoknya, lanjut Fuad sejumalh petugas melakukan penggeledahan di tempat tinggal Ds. Terduga teroris Ds bukan warga asli Dsn. Ngares, 15 tahun yang lalu dia menikahi seorang perempuan dikarunihai 2 orang anak.
Hal tu dibenarkan H mertua Ds dengan inisila H. “ Yang digeledah itu rumah saya. Ds adalah menantu saya . Dia menikahi anak saya sekitar 2004. Istri DS itu anak saya. Dari hasil perkawinan itu dia punya 2 orang anak laki-laki,” jelasnya.
Sementara itu, istri Ds dengan inisial N (39) menyatakan ada penggeledahan di rumahnya. “Tadi siang jam 11 an ada penggeledahan dan yang dibawa itu panah-panahan bikinan sendiri. Suami bikin sendiri karna gak punya duit,” katanya.
Tetapi karena tidak enak dipakai akhirnya beli. Ketika bisa membeli panah tapi tidak punya uang untuk membeli busur, akhirnya bikin busur sendiri. “ Busur dan panah itu sudah lama gak pernah dipakai,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi mengapa tidak bisa membeli busur padahal suaminya bekerja, N tidak tahu menahu akan hal it. Istrinya menolak memberitahukan tempat kerja DS. “Kerjanya di Perak, bagian ekspor- impor gitu, saya gak tau kerja di PT apa,” tutupnya. (ary/wan/yan)