Hukum & Kriminal
Diduga Dendam Lama, Petani Situbondo Bacok Tetangga hingga Tak Bernyawa
Memontum Situbondo – Diduga karena dendam lama, seorang petani yang teridentifikasi bernama Tolak Adi, (21) warga Dusun Bengko Teteh, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, nekad membacok tetangganya, Sumadin (26), Senin (10/05) tadi.
Akibat aksi brutal tersangka, korban pun meregang nyawa, setelah sebelumnya sempat mendapat perawatan di ruang IGD RSD Asembagus, Situbondo.
Baca Juga:
- PT Balad Group Bersiap Garap Budidaya Lobster di Gugusan Teluk Kangean
- November Ini PT Tamami Grup Segera Operasionalkan Penambangan di Situbondo
- Pegiat Anti Korupsi Situbondo Blak-blakan Dukung Paslon Karna-Khoirani
- KPU Situbondo Gelar Debat Publik Perdana Dua Paslon Cabup dan Cawabup
Diketahui, korban mengalami sejumlah luka bacok di bagian kepala, leher, rusuk kiri, lengan dan tangan kiri. Sementara informasi yang diperoleh, menyebutkan bahwa aksi pembacokan terhadap Sumadin, berawal saat korban sedang membajak sawah milik tetangganya.
Saat itu, secara tiba-tiba pelaku mendekati korban. Tidak berselang lama, keduanya terlibat cekcok. Puncaknya, pelaku membacok korban dengan menggunakan sabit.
Mendapat serangan mendadak, korban tidak dapat menghindar. Sehingga, korban mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya. Korban pun bersimbah darah di lokasi kejadian yang tidak jauh dari rumahnya.
Pelaku sendiri, usai melakukan aksi pembacokan, langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Jangkar, Situbondo. Selanjutnya, pelaku digelandang ke Mapolres Situbondo.
Kasubag Humas Polres Situbondo, Iptu Sutrisno, mengatakan selain mengamankan tersangka pembacokan, petugas juga mengamankan barang bukti senjata tajam (Sajam) sabit, yang digunakan untuk membacok korban. “Selain itu, petugas juga berhasil mengamankan baju korban yang masih berlumuran darah,” ujar Iptu Sutrisno, Senin (10/05) tadi.
Untuk mengetahui motif pembacokan yang mengakibatkan korban mati, pelaku masih diminta keterangan oleh penyidik. “Untuk motifnya, anggota masih melakukan pemeriksaan,” jelasnya. (her/ed2)