Hukum & Kriminal
Diduga Karena Penyakit Menahun, Seorang Ibu Nekad Gantung Diri
Memontum Malang – Seorang ibu rumah tangga asal Jalan Patimura, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, ditemukan gantung diri di rumahnya, Selasa (12/07/2022) siang. Adalah Umi Mutasofa (34), identitas korban yang nekad mengakhiri hidup tersebut.
Kapolsek Jabung, AKP Kusmindar, mengatakan bahwa kejadian tersebut kali pertama diketahui oleh suami korban, Mustaqim. Saksi mengetahui kejadian itu, sesaat setelah pulang dari kerja.
“Awalnya saksi mengetuk pintu rumahnya, tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Kemudian, saksi mencari istrinya ke rumah bibinya dan ternyata tidak ada juga,” kata AKP Kusmindar, Rabu (13/07/2022) tadi.
Karena tidak ada, tambah Kapolsek, saksi bersama bibinya kemudian mencari ke rumah. Saat itu, diketahui bahwa rumah dikunci dari dalam.
Baca juga:
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Karena saat dipanggil tidak ada jawaban, saksi pun kemudian membuka paksa. Saat dilakukan pengecekan, diketahui bahwa istrinya gantung diri di samping garasi rumah dengan selendang warga merah yang panjangnya 236 cm dan diikatkan ke galvalum atap rumah,” tambahnya.
Terkait kejadian itu, petugas telah meminta keterangan pihak keluarga. Diantaranya, adalah bibi korban, Lilis Suriani. Diketahui, bahwa korban memiliki kepribadian tertutup.
“Sebelum kejadian tersebut, pada hari Senin (11/07/2022), korban sempat bercerita kepada Lilis, jika memiliki penyakit lambung dan diabetes yang tak kunjung sembuh. Bahkan, korban sampai putus asa, karena penyakit yang dideritanya,” tutur AKP Kusmindar.
Kapolsek Jabung juga menjelaskan, berdasarkan keterangan para saksi dan petugas medis serta berdasarkan olah TKP, tidak di temukan tanda kekerasan. “Pihak keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan otopsi, karena tidak ditemukan tanda kekerasan dan kejanggalan,” terangnya. (cw1/gie)