Kabupaten Malang
Wujudkan Kabupaten Malang Bebas Stunting, Dinkes Gandeng Poltekkes
Memontum Malang – Berbagai upaya dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dalam menurunkan angka stunting. Selain pemutakhiran data, dinas juga menggalang kerja sama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Malang.
Rencananya, kerja sama ini salah satunya akan menyasar pada edukasi dan sosialisasi gizi. Lalu, Poltekkes juga akan melakukan pendampingan pada kader kesehatan untuk memasukkan data bayi yang sudah ditimbang secara elektronik, pada aplikasi milik Kementrian Kesehatan.
“Kerja sama dengan Poltekkes, khususnya jurusan gizi adalah untuk penanganan kasus stunting di Kabupaten Malang. Petugas yang nantinya ditunjuk oleh Poltekkes, akan melakukan pendampingan untuk pendataan bayi yang sudah ditimbang. Lalu, mengupload data tersebut secara elektronik,’’ kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Mursyida, Selasa (12/07/2022) tadi.
Baca juga:
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Peringati Hari Jadi, Pemkab Gelar Jombang Culture Carnival yang Diikuti 40 Peserta
- DPRD Kota Malang Rencanakan Penambahan Anggaran Pemeliharaan Sekolah di Tahun 2025
Mursyida menjelaskan, dengan adanya laporan secara elektronik, maka akan menyamakan data yang ada. Baik itu data dinas, provinsi dan pusat. Karena seperti di daerah atau dinas, data kasus stunting di Kabupaten Malang 8 persen. Sementara di pusat, masih tercatat lebih dari 17 persen.
“Perbedaan ini setelah kami pelajari, karena ada data yang belum terupdate di pusat. Itu sebabnya, kami membutuhkan pendamping,’’ terangnya.
Mengenai kerja sama nantinya, papar Mursyida, sesuai dengan hasil rapat koordinasi yang digelar beberapa waktu lalu. Di mana dalam rapat itu, melibatkan mulai kepala desa, akademisi, camat, kepala OPD terkait dan rumah sakit serta beberapa lembaga lain. Sementara dalam rapat, juga menyebutkan bahwa ada kelemahan dalam pendataan saat bulan timbang. “Dengan cara ini, harapannya tentu masalah stunting bisa 0 persen,” tegasnya. (sit)