Kota Batu
Disparta Kota Batu Gelar Tari Kolosal Menyambut Padang Bulan
Memontum Kota Batu – Pagelaran tari kolosal kembali digelar Dinas Pariwisata Kota Batu, untuk menyambut Padang Bulan di Sendratari Arjuna Wiwaha, Kelurahan Sisir, Kecamatan/Kota Batu, Rabu (14/09/2022) malam. Sejumlah seniman dari berbagai aliran, seperti Paguyuban Reog, Bantengan, Paguyuban Sanduq, Jaran Kepang dan para penari telah siap di sisi panggung.
Turut hadir dalam langsung dalam pelaksanaan itu, Wakil Wali Kota Batu, H Punjul Santoso, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Jawa Timur, Dr Amiati SH MHum, Kejari Batu Agus Rujito SH MH beserta jajaran, Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, Pabung Mayor Widagdo dan Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Batu, mengungkapkan rasa syukur karena malam ini merupakan Padang Bulan. Yakni, malam di mana bagi masyarakat dahulu, merupakan sarana untuk intropeksi diri.
Baca juga:
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Masyarakat kita dahulu, malam Padang Bulan merupakan salah satu sarana untuk tidak secepatnya tidur. Tetapi, memaknai hidup dengan melek dan merenung tentang kehidupan di masa depan,” ujar Wawali Kota Punjul Santoso.
Tidak hanya itu, Wakil Wali Kota yang memang asli warga Sisir, ini juga menceritakan sedikit mengenai Sendratari Arjuna Wiwaha, yang berada langsung di lereng Gunung Arjuno. Di mana keberadaannya, berdiri gagah di sisi Utara dari Sendratari Arjuna Wiwaha.
Dalam pagelaran tari kolosal ini, juga dihadiri oleh siswa-siswi dari SMK Teknologi Banyumas, yang pada kesempatan itu juga oleh Dewan Kesenian Kota Batu, turut diberikan penghargaan yang diterima langsung oleh kepala sekolah SMK Teknologi.
Sementara itu, Kajati Surabaya, Dr Mia Amiati SH MH, dalam kesempatan itu berpesan agar kegiatan seperti ini sering dilakukan. Itu karena, dengan budaya yang banyak dikenal oleh masyarakat, maka peradaban manusia juga bisa dilihat perkembangannya. (bir/sit/adv)