Kota Malang

Dispendukcapil Kota Malang Terus Genjot Capaian Identitas Kependudukan Digital

Diterbitkan

-

Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang, Dahliana Lusi Ratnasari. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Capaian Identitas Kependudukan Digital (IKD) Malang, kini terus bertambah. Terbaru, yakni mencapai 54 ribu, dari target yang telah ditetapkan Dirjen Dukcapil yakni 160 ribu di tahun 2024 ini.

Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang, Dahliana Lusi Ratnasari, menyampaikan jika data kenaikan tersebut terus bergerak dan dinamis. Apalagi, tiap harinya usia 17 tahun juga terus bertambah.

“Sebenarnya capaiannya ini agak susah. Karena data ini kan nambah terus, jumlah kependudukannya juga bertambah. Kami sekarang sudah mencapai 54 ribu dari target 160 ribu, sampai akhir tahun 2024 nanti. Memang agak sulit sebetulnya,” kata Lusi, Selasa (23/04/2024) tadi.

Dalam hal ini, berbagai upaya terus dilakukan untuk dapat mencapai target. Salah satunya, dengan mendorong seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di setiap Organisasi Perangkat Daerah daerah (OPD) Kota Malang untuk mengaktivasi IKD nya.

Advertisement

Baca juga :

“Kalau ASN kami sudah melakukan perekaman di OPD-OPD, kan SE Wali Kota juga sudah ada, mewajibkan ASN dan Non ASN kalangan Pemkot Malang untuk IKD,” ujarnya.

Namun, dikatakannya jika tidak semua ASN di Kota Malang merupakan warga Kota Malang. Sehingga, dimungkinkan jika ASN yang telah melakukan aktivasi IKD di Kota Malang tercatat di daerah asalnya.

“Cuma memang kan ASN ini tidak semua penduduk Kota Malang. Jadi kami sudah ke OPD, kadang seperempatannya penduduk luar kota. IKD nya juga tercatat di daerah asalnya. Kemudian juga dari mereka kan ada yang dinas luar, dan sebagainya, nah ini dimohon bisa ke Kantor Dispendukcapil Kota Malang. Karena kan tenaga kami terbatas untuk itu,” tuturnya.

Selain itu, upaya sosialisasi dan jemput bola pun juga terus dilakukan. Seperti mendatangi beberapa sekolah SMA hingga membuka layanan kependudukan di Mal.

Advertisement

“Kemarin waktu kita buka di Mal itu memperoleh 967 pemohon. Jadi memang brosurnya kita share tidak melayani kalau belum IKD. Jadi itu caranya menggenjot,” imbuh Lusi. (rsy/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas