Situbondo
Dispendukcapil Situbondo Dipadati Pemohon, Pelayanan Prioritaskan Warga yang Datang Sendiri
Memontum Situbondo– Pemohon kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Dispendukcapil Kabupaten Situbondo setiap hari membludak. Walaupun tidak semua pemohon e-KTP mendapat kepingan e-KTP secara langsung. Meski mendapatkan Suket, namun puluhan warga sangat antusias datang ke Kantor Dispendukcapil Situbondo, Rabu (24/1/2018).
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Situbondo Ir Mohammad Sifa saat dikonfirmasi Memontum.com mengatakan, membludaknya warga hari ini untuk aktifasi e-KTP karena pengaktifan data yang ada dan sehingga biodatanya bisa dibuka ketika menggunakan alat baca ata (cardreder) dan pemohon perekaman baru.
“warga membludak pada hari ini karena untuk aktifasi e-KTP dan pemohon perekaman baru,” katanya
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Situbondo, Aktifasi e-KTP ini Untuk dipergunakan seperti di Bank, Bandara, Pelabuhan penyeberangan dan instansi-instansi lainnya.
“Aktifasi e-KTP ini hanya membutuhkan waktu 3 menit Klo jaringan normal, atau juga bisa ke kecamatan-kecamatan terdekat,” paparnya.
Saat disinggung untuk pencetakan e-KTP yang sudah berstatus PRR dengan e-KTP hilang atau perekaman baru. Sifa menjawab, kami akan melayani sesuai dengan warga yang datang sendiri ke Dispendukcapil.
”Kalau dicetak berdasarkan perekaman, justru akan lama sekali. Kecuali jika jumlah blangkonya banyak, sangat memungkinkan dicetak seluruhnya dan didistribusikan ke warga,” terangnya.
Dikatakan Mohammad Sifa, kebijakan ini diambil dari pengalaman sebelumnya pencetakan dilakukan berdasarkan urutan perekaman. Namun yang terjadi justru banyak e-KTP yang tidak diambil pemiliknya. Padahal di sisi lain, banyak warga harus menunggu lama pencetakan e-KTP lantaran blangko yang kosong kemarin, meski sangat membutuhkan.
”Bukan apa-apa, kalau terlalu lama disimpan di sini dikhawatirkan sulit mencarinya karena jumlahnya semakin menumpuk. Untuk itu, layanan diberikan kepada warga yang datang. Dengan kondisi ini, kami minta warga untuk aktif,” kata Mohammad Sifa.
Saat ini memprioritaskan warga yang datang untuk mengajukan pencetakan e-KTP. Sebab, selama blangko e-KTP tersedia, pencetakannya akan dilayani meski mencapai 300 keping per hari.
”Sementara ini siapa yang cepat yang dapat. Bukan kami tidak mau memprioritaskan yang PRR (Print Ready Record), tapi ketika warga ke sini minta dicetakkan karena e-KTP baru, perubahan data, hilang, atau rusak, maka warga yang bersangkutan sudah sangat membutuhkan e-KTP. Ini yang kami prioritaskan,” tandas mantan Kepala Dinas Pertanian itu. (im/yan)