Hukum & Kriminal

Ditabrak Mobil Misterius, Bapak Anak Penarik Gerobak Sampah Tewas

Diterbitkan

-

TKP : Petugas Laka Lantas saat melakukan penyelidikan di lokasi. (ist)
TKP : Petugas Laka Lantas saat melakukan penyelidikan di lokasi. (ist)

Memontum, Kota Malang – Petugas kebersihan, Mukidi (60) dan Bambang (23), anaknya, warga Jl Mayjend Sungkono Gang VI, RT 03/RW 01, Kelurahan Buring, Kecamatabn Kedungkandang, Kota Malang, Jumat (29/11/2019) pukul 05.00, menjadi korban tabrak lari.

Saat ditemukan, keduanya dalam kondisi tewas di dalam selokan Jl Raya Mayjend Sungkono, Kecamatan Kedungkandang atau tepatnya depan Telecenter Kota Malang. Jenazah Mukidi dan Bambang anaknya saat pertama kali ditemukan. (ist/facebook)

Jenazah bapak ini ini kemudian dievakuasi petugas Laka Lantas Polres Malang Kota dibawa ke kamar mayat RSSA Malang untuk mendapat visum dokter. Hingga pukul 14.40, si penabrak masih misterius, belum diketahui identitasnya.

Informasi Memontum.com, seperti biasanya, Mukidi dan Bambang, anaknya bekerja sebagai petugas kebersihan di sekitaran Jl Mayjend Sungkono. Pagi itu Mukidi menaiki sepeda pancal, sedangkan Bambang mendorong gerobak sampah betjalan ke arah selatan.

Advertisement

Namun saat itu dari arah belakang muncul kendaraan mobil melaju dengan kecepata tinggi. Diduga si sopir melajukan mobilnya dengan cara ugal-ugalan hingga tidak waspada depan.

Mobil tersebut menghantam tubuh Mukidi yang sedang mengayuh sepeda. Disaat bersamaan, Bambang yang sedang mendorong gerobak juga tertabrak dari arab belakang sehingga bapak dan anaknya ini jatuh ke dalam selokan.

Nampaknya si pengendara mobil tidak mau bertanggung jawab. Dia memilih tancap gas tanpa menolong korbannya yang berada di dalam selokan. Jika dilihat dari kondisi para korban dan juga sepeda serta gerobok yang rusak parah, tabrakan tersebut cukup keras. Bahkan saking kerasnya sampai bamper depan mobil pecah tertinggal di lokasi.

Warga sempat berdatangan ke lokasi namun saat itu Mukidi dan Bambang sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan luka parah di kepala. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Unit Laka Lantas Polres Malang Kota.

Advertisement

Menurut keterangan Narwaji (51) keponakan Mukidi, bahwa Mukidi sudah bekerja sebagai petugasnkeberaihan sejak Tahun 1986.

“Dulunya Pak Mukidi ini adalah PTT (Pegawai Tidak Tetap) Dinas Kebersihan Kota Malang. Sekitar 2 tahun ini, karena usia dia bekerja sebagai kebersihan di lingkungan Buring. Setiap pagi, dia ambil sampah di SMAN 6 Jl Mayjend Sungkono untuk dibawa ke TPS Kedungkandang yang berada di sebalah selatan GOR Ken Arok,” ujar Narwaji.

Mukidi adalah bapak 5 anak 3 cucu. Setiap harinya berangkat dari rumah usai Sholat Shubuh untuk mengambil sampah dan membuangnya ke TPS.

“Pak Mukidi biasanya naik sepeda sedangkan Bambang, anak ketiganya yang mendorong gerobak. Selama ini saya mengenal Pak Mukidi sebagai orang yang sangat ramah dan baik kepada siapa saja. Dia adalah tulang punggung keluarga,” ungkap Narwiji.

Advertisement

“Saya tadi diberitahu oleh warga hingga segera ke lokasi. Saat itu Pak Mukidi dalam kondisi tertelungkup sedangkan Bambang berada di dekatnya. Keduanya sudah dalam kondisi meninggal,” ujar Narwiji.

Kini pihak keluarga hanya bisa berharap, pelaku menyerahkan diri. ” Semoga pelakunya sadar dan menyerahkan diri mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dimanakan hati nurani si penabrak hingga langsung kabur setelah menghilangkan 2 nyawa sekaligus,” ujar Narwiji saat ditemui memontum.com di kamar mayat RSSA Malang.

Kanit Laka Lantas Polres Malang Kota Iptu Deddy membenarkan adanya kejadian itu.” Karena kurang hati-hati dan waspada depan mobil menabrak ke dua korban. Pelaku belum diketahui identitasnya . Kami masih melakukan penyelidikan dan pencarian,” ujar Iptu Deddy. (gie/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas