SEKITAR KITA
Ditjen PDSPKP Berikan Bantuan Stimulus Kepada Nelayan
Termasuk kepada penjual atau pedagang ikan
Memontum Probolinggo – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen PDSPKP (Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan) memberikan bantuan stimulus untuk nelayan Kota Probolinggo, Sabtu (19/12) siang.
Selain kepada nelayan Probolinggo, beberapa nelayan di daerah lain, seperti Banyuwangi dan Lumajang, pun diberikan bantuan stimulus serupa.
Beberapa bantuan yang diberikan, diantaranya seperti sarana pemasaran perikanan berupa empat unit kendaraan roda tiga berinsulasi dan satu unit chest freezer serta ratusan cool box untuk tempat ikan.
Serangkaian kegiatan tersebut, berlangsung di tempat pengasapan ikan Mayangan dan dihadiri Kejagung RI, Subhan, Kepala Dinas Perikanan Provinsi Jatim, Gunawan Saleh, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin dan Sekda Kota Probolinggo, dr Ninik juga sejumlah nelayan penerima bantuan.
Dalam kesempatan itu, PDSPKP juga memberikan bantuan kepada para pedagang ikan. Bantuan yang diberikan, berupa satu set kelengkapan untuk bekerja seperti sepatu boat dan timbangan.
PDSPKP mengatakan, bahwa beragam inovasi usaha nelayan ini juga merupakan bentuk upaya agar para nelayan tidak bergantung pada usaha tunggalnya menangkap ikan. Kebanyakan, nelayan menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan selesai di situ saja.
“Kita ingin, agar rumah tangga nelayan memiliki keanekaragaman usaha untuk meningkatkan pendapatan dengan memaksimalkan pemasaran produk perikanan. Tidak hanya ikan segar, tetapi juga olahannya,” ujar Direktur Pemasaran PDSPKP, Mahmud.
Dirinya menambahkan, pandemi Covid-19 selama kurang lebih 10 bulan ini, telah memberikan dampak yang sangat luas. Dari yang awalnya hanya soal penyakit, namun saat ini sudah mengarah ke aspek ekonomi dan sosial masyarakat. Termasuk, pada sektor kelautan dan perikanan.
“Kita bersama perwakilan dari Kejagung akan senantiasa hadir di tengah masyarakat untuk memastikan bahwa kita dapat melalui segala bentuk cobaan ini dan kembali berkumpul untuk beraktivitas seperti hari-hari sebelumnya,” ujar Mahmud.
Masih menurut Mahmud, nelayan Indonesia harus menjadi nelayan yang maju. Nelayan Indonesia harus dapat berkarya dan berhasil di negeri sendiri dengan potensi perikanan yang melimpah.
“Kita harus berani menunjukkan kalau nelayan Indonesia, bukan nelayan yang bodoh dan miskin. Teknologi yang ada harus dimanfaatkan. Misalnya, bagaimana harga jual ikan laut bisa lebih mahal, tentunya harus higienis dan segar. Ini akan berdampak meningkatkan penghasilan menuju perekonomian yang lebih baik,” ujarnya.
Mahmud juga menekankan, agar nelayan mengetahui cara menangkap dan penanganan ikan yang baik. Ikan dengan kualitas bagus tentu juga berpengaruh terhadap harga jualnya.
“Anak nelayan juga harus diberikan pengetahuan yang dikembangkan dengan baik. Harus berpendidikan. Berprofesi sebagai nelayan itu bagus dan menjanjikan. Kita ubah pemikiran kalau nelayan itu tidak miskin dan mampu berhasil,” imbuhnya.
Perwakilan Kejagung, Subhan, mengatakan agar nelayan dapat tetap berusaha. Sektor kelautan dan perikanan, sebagai salah satu garda terdepan ketahanan pangan.
“Manfaatkan bantuan dari pemerintah sebaik mungkin. Jangan sampai dipindah tangankan, yang nantuinya bisa berurusan dengan pihak kami. Laporkan jika ada temuan kepada kami,” tegasnya. (geo/sit)