Pemerintahan
Dongkrak Ekonomi Lokal Trenggalek, Mas Ipin Keluarkan Edaran untuk ASN Agar Beli Beras Petani
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengeluarkan surat edaran untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Keripik Tempe, agar membeli beras dari petani lokal. Hal tersebut disampaikan bupati, dalam kegiatan studi banding Paguyuban Gapoktan se-Kabupaten Trenggalek dengan Paguyuban Gapoktan Tani Bersinar di Aula Kecamatan Gandusari.
Dalam kesempatan itu, Mas Ipin-sapaan akrabnya, menyampaikan alasannya mengeluarkan edaran bagi ASN agar membeli beras dari petani lokal Trenggalek. “Tujuannya, karena ingin menggerakkan ekonomi lokal Trenggalek. Dengan membeli beras petani lokal, maka akan tercipta pasar untuk beras beras lokal Trenggalek. Tinggal para petani bagaimana cara menekan ongkos produksi, sehingga mereka tidak merugi,” kata Mas Ipin, Rabu (02/08/2023) siang.
Dijelaskan Mas Ipin, kelangkaan dan mahalnya pupuk maupun pestisida, bisa disikapi petani dengan membuat pupuk pestisida sendiri. Makanya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengajak seluruh Paguyuban Gapoktan se-Kabupaten Trenggalek untuk melakukan Studi banding dengan Paguyuban Gapoktan Tani Bersinar di Gandusari.
Baca Juga :
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi Kota Malang
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
“Percuma kalau menggunakan pupuk kimia, bila hasilnya tetap seperti itu-itu saja. Bahkan, membuat tanah semakin keras. Dengan membuat pupuk sendiri menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar, diharapkan ongkos produksi benar-benar bisa ditekan. Murah karena bahan bakunya berasal dari limbah yang ada di sekitar kita,” tambahnya.
Beras sendiri, sambungnya, merupakan salah satu kebutuhan pokok. Sehingga harganya tidak mungkin mahal. Bila harganya mahal, tentunya pemerintah akan melakukan upaya-upaya tertentu untuk menekan harga beras ini.
Apalagi kenaikan harga beras akan berpengaruh pada inflasi, maka turunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. “Ini teman teman Gapoktan saling belajar dengan paguyuban. Jadi, syarat belajar bagaimana caranya menghasilkan beras yang kualitasnya baik,” kata suami Novita Hardiny.
Pada dasarnya selain sosialisasi, ujarnya, Pemkab juga sudah membuat surat edaran kepada ASN itu membeli beras dari petani lokal. Sebenarnya edaran ini semata-mata dalam rangka menggerakkan ekonomi lokal.
“Pak Presiden sendiri saja pingin TKDN, produk-produk dalam negeri itu diserap lebih, apalagi ini di level petani. Kita tahu siapa yang menjamin petani terkait pemasarannya. Mereka kalau tidak kena ijon, harganya juga murah. “Jadi yang harus melindungi pertama kali, ya kita sebagai abdi negara. Kita yang selama ini digaji oleh rakyat juga harus peduli kepada rakyat dengan membeli beras petani lokal kita,” paparnya. (mil/sit)