Kota Malang

Dorong Mahasiswa STIEKN Jaya Negara Taman Siswa Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Diterbitkan

-

Dorong Mahasiswa STIEKN Jaya Negara Taman Siswa Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Memontum Kota Malang – Sebagai agent of change, pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran serta dan tanggung jawab masa depan bangsa. Untuk itu pemuda dituntut mampu bersikap, menerima dan mengikuti perubahan keadaan jaman. Sebagai contoh perekonomian Indonesia, menjadi tanggung jawab masyarakat. Namun ide kreatif dan inovasi atas peran para pemuda menjadi tantangannya.

Hal ini diungkapkan Yuni Yuningsih, CPA, M.Com, PhD, dosen Curtin University, Australia, saat mengusung tema Community Business in the Industrial Revolution Era 4.0 (Bisnis Komunitas di Era Revolusi Industri 4.0, red), yang disampaikan kepada puluhan mahasiswa STIEKN Jaya Negara Taman Siswa, jalan R. Tumenggung Suryo 17, Malang, Jumat (28/12/2018). Kegiatan ini tak lepas dari sinergi dengan IAI Komisariat Malang Raya yang dipandegani Dr.Puji Handayati, SE, AK, CA, CMA.

Dosen dan mahasiswa STIEKN Jaya Negara Taman Siswa menyimak paparan Yuni. (rhd)

Dosen dan mahasiswa STIEKN Jaya Negara Taman Siswa menyimak paparan Yuni. (rhd)

Menurut Yuni, Indonesia saat lebih dominan sosialisasi Revolusi Industri 4.0 pada semua kalangan, termasuk mahasiswa yang dinilai lebih banyak memiliki ide kreatif dan inovatif. Meski disisi lain, yakni di Australia sudah dalam tahap pelaksanaan dan pengembangan. Meski sebenarnya Indonesia sudah ditantang, namun masyarakatnya belum menyadari sepenuhnya.

“Di Indonesia, mahasiswa harus tahu tantangan yang ada di depan itu seperti apa. Ketika lulus harus sudah siap untuk bekerja. Dari keilmuan yang sudah didapat saat kuliah, harus dikembangkan dengan keahlian di bidang IT. Sehingga mahasiswa sudah memiliki niat dan keinginan mengembangkan skill yang didapat,” jelas Yuni.

Menurutnya, di Australia sudah menggandeng negara lain sebagai bagian digital life. Dimana SDM-nya sangat memiliki greget dalam penguasaan IT. Karena mereka sadar, tantangan global itu pasti akan dihadapi. Seperti Akunting dan Manajemen tidak berbasis teknologi, namun SDM-nya dituntut inisiatif mengenal teknologi, sehingga menguasai Information Communication Technology (ICT). “UMKM menjadi target global, karena dinilai mampu mengikuti perkembangan jaman,” jelas Yuni.

Advertisement
Yuni Yuningsih, CPA, M.Com, PhD (tengah) bersama Ketua IAI Malang Raya dan jajaran pimpinan civitas STIEKN Jaya Negara Taman Siswa. (rhd)

Yuni Yuningsih, CPA, M.Com, PhD (tengah) bersama Ketua IAI Malang Raya dan jajaran pimpinan civitas STIEKN Jaya Negara Taman Siswa. (rhd)

Ketua STIEKN Jaya Negara Taman Siswa, Dr. Eni Lestari Widarni, MM, mengapresiasi kehadiran Yuni untuk memotivasi mahasiswanya. Tak lupa peran IAI sebagai mediator. Menurutnya, kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas lulusan Prodi Akuntansi dan Manajemen dengan bekal mumpuni dan handal di bidangnya.

“Selain itu, dalam bidang ekonomi mampu menciptakan wirausaha unggul. Mahasiswa harus siap menghadapi tantangan global. Untuk itu, porsi kurikulum 50 persen untuk kuliah, sisanya pemagangan dan studi wisata di beberapa perusahaan. Sehingga kami harus persiapkan IT nya, agar mahasiswa siap, mampu, dan handal menghadapi Revolusi Industri 4.0. Khususnya dalam penguasaan wirausaha, bukan hanya sebagai karyawan,” jelas Eni.

Sementara itu, Kaprodi S1 Akuntansi, Dr. Heni Purwantini, SE, MM menyatakan, saat menghadapi Revolusi Industri 4.0, mahasiswa harus percaya diri menghadapi tantangan tersebut. Heni mengambil contoh Yuni, WNI yang sukses di luar negeri dengan memiliki nilai lebih.

“Semua orang mampu jika mau. Sosok Bu Yuni sebagai motivasi agar mahasiswa mampu dan mau menjadi insan yang berkiprah di dunia internasional. Sehingga mementahkan gambaran TKI dan TKW selalu identik di kelas menengah bawah,” terang Heni. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas