Jember
DPRD Jember Sidak Ketersedian Minyak Goreng di Gudang Toko Ritel Berjaringan
Memontum Jember – Ketua Komisi B DPRD Jember, Siswono dengan didampingi dua orang anggotanya masing-masing, David Handoko Seto dan M Ikbal Fardana melakukan Sidak stok minyak goreng di gudang toko ritel berjaringan. Sidak dipusatkan di gudang milik PT Indomarco Prismatama yang berada di Jalan Piere Tendean.
Saat berada di gudang tersebut, ketiga anggota Komisi B tersebut tidak menemukan stok minyak goreng yang ditumpuk. Salah satu staf perusahaan mengatakan stok minyak goreng di gudang mereka telah habis didistribusikan ke setiap outlet.
Anggota Komisi B, David Handoko Seto mengatakan Sidak tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti keresahan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran. David juga menyebut dirinya sempat mengecek dengan membeli langsung di beberapa outlet toko ritel berjaringan tersebut.
Namun dari 5 toko yang didatangi hanya ada 1 toko yang masih mempunyai stok minyak goreng. Minyak goreng dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
“Kita tadi langsung coba beli di toko ritel berjaringan ini namun hanya ada satu yang masih punya stok. Itupun dijualnya di bagian kasir seperti disembunyikan, sifatnya tidak terbuka,” katanya.
Setelah mendapat penjelasan dari staf perusahaan di bagian gudang, David meminta pihak perusahaan membantu Pemerintah Kabupaten Jember, mengatasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat. “Masyarakat saat ini mulai resah hilangnya minyak goreng di pasaran dan perbedaan harga antara toko berjaringan dengan pasar tradisional,” katanya.
Staf bernama Reno menjelaskan selama ini setiap mendapatkan kiriman dari para suplier, perusahaan langsung mendistribusikan ke 141 toko yang ada di Kabupaten Jember. “Kami mengalir saja, setiap ada kiriman langsung kita kirimkan ke 141 toko yang ada di Jember. Jadi tidak ada istilahnya menimbun stok, kalau di toko tidak ada ya karena permintaan masyarakat tinggi,” katanya. (rio/gie)