Bondowoso
Dua Travel Bondowoso Berangkatkan Jamaah Umroh
Memontum Bondowoso – Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso memberangkatkan 419 Jamaah Umroh ke Mekkah. Pemberangkatan yang dilakukan ini, merupakan kali pertama paska penutupan umroh yang berlangsung sejak pandemi atau sekitar 2020.
Ada pun sejumlah jamaah itu, terbagi dalam dua travel. Yakni, An Namiroh dan Panglima Express. Diperbolehkannya melakukan umroh tersebut, pun disambut gembira oleh warga Bondowoso, yang sudah lama menunggunya.
Humas An Namiroh Bondowoso, H Soroso, menjelaskan bahwa travel lain belum memberangkatkan jamaahnya, tidak menutup kemungkinan karena masih terkendala menunggu hasil kesepakatan antara Indonesia dengan Saudi Arabia. Khususnya, mengenai ongkos umroh.
“Sebelum berangkat ke Mekkah, Jamaah Umroh dikarantina selama dua hari terlebih dahulu di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Baru setelah itu, diberangkatkan ke Mekkah,” kata mantan Marketing Radar Ijen ini, Selasa (11/01/2022).
Baca juga
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Apalagi, lanjutnya, Pemerintah Saudi kabarnya tidak menerima warga yang menggunakan vaksin sinovac. Karenanya, diharapkan ada kesepakatan diantara dua negara ini tentang larangan tersebut.
Ditambahkan, bahwa untuk masalah administrasi sangat ketat sekali. Seperti yang pernah dialami oleh penumpang pesawat Qatar Airways, yaitu ratusan jamaah gagal berangkat karena tidak bisa menggunakan pesawat yang langsung ke Arab Saudi (direct flight).
Sementara Kementrian Agama, memang telah menyarankan kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) agar menggunakan Pesawat yang langsung menuju Arab Saudi, tanpa transit ke negara lain. “Yang lebih aman, jika jamaah bersabar menunggu kesepakatan yang riil antara Indonesia dan Arab Saudi. Misalnya tasjil quduumnya (arrival registration), hotel karantina, tasrihnya dan yang lainnya,” kata Suroso.
Pihaknya mengaku sangat hati-hati dalam memberangkatkan jamaah umrohnya. Sebab, ada satu persyaratan saja tidak terpenuhi, tidak bisa berangkat. Mudah-mudahan corona segera berakhir. (zen/sit)