Pasuruan

Dugaan RSUD Bangil Mal Praktek, Pengacara dan Suami Korban Ancam Tuntut

Diterbitkan

-

Keluarga korban didampingi pengacaranya, Sholeh saat klarifikasi ke pihak RSUD Bangil. (dik)

Memontum Pasuruan–Diduga lakukan mal pratek, RSUD Bangil didatangi suami korban. Pasalnya, selama hidup korban tidak pernah menghidap penyakit yang dinilai kronis. Keluarga didampingi pengacaranya berencana akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

 

Mohammad Kobul (35) asal Dusun Bengok utara, Desa Beji, Kecamatan Beji, Rabu (1/10/2017) didampingi pengacaranya Sholeh mendatangi pihak RSUD Bangil. ia mengatakan, awalnya, Agustus lalu, istrinya bernama Nurul aini (38) lakukan operasi caisar anak keduanya dengan menggunakan kartu Indonesia Sehat. Usai dioperasi, bukan membaik, malah semakin buruk. Seluruh badan istrinya melepuh seperti luka bakar.

 

Advertisement

“Sampai tiga kali bolak-balik opnama ke RSUD Bangil, hingga nyawa istri saya tak tertolong,” aku Mohammad Kobol

 

Mirisnya, kata Mohammad Kobul, salah saorang perawat RSUD Bangil menakut-nakutinya. “Percuma dipijitin kaki (istrinya), wong kondisi istrimu sudah kritis,” kata Mohammad Kobul menirukan omongan si perawat.

 

Advertisement

Sikap tak terpuji seorang perawat RSUD Bangil disesalkan, pihak pengacara korban, Sholeh. Tidak seharusnya perawat mengucapkan kata-kata tersebut.

 

“Kami minta pihak manajemen RSUD Bangil memperhatikan sipasien terutama pada pasien yang menggunakan BBJS atau Kartu Indonesia Sehat. Kami juga minta rekam medis si korban (Nur Aini) dugaan mal pratik, untuk kami pelajari,” ucapnya.

 

Advertisement

Rencananya, lanjut Sholeh, dari rekam medis tersebut. Akan dibuat bahan untuk melaporkan pihak RSUD Bangil ke pihak kepolisian. “Dari rekam medis itu, akan kita buat bahan untuk melaporkan pihak RSUD Bangil ke Kepolisian,” ancamnya.

 

Menanggapi dugaan mal pratik, Dr Juni didampingi Humas RSUD Bangil Ghozali, berjanji akan memberikan rekam medis sikorban. Asal, pihak korban (pasien) juga membuat surat pernyataan. Dijelaskan Dr Juni, kemungkinan korban mengalami Sindro stevens-jhonson (alergi obat) yang mengakibatkan korban meninggal.

 

Advertisement

“Untuk itu, kita kumpulkan data-data sipasien dulu. Dari data itu, baru kita mengetahui penyebab penyakit hingga korban meninggal dunia,” tandasnya. (dik/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas