Hukum & Kriminal
Edarkan Sabu di Kota Malang, Kurir Narkoba Asal Pasuruan Ditangkap
Memontum Kota Malang – Seorang tersangka kasus Narkoba berinisial RA (39), warga Desa Dawuhansengon, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, hingga Selasa (17/01/2023) siang, masih mendekam di balik jeruji besi Polresta Malang Kota.
Sebelumnya, RA ditangkap petugas Satreskoba Polresta Malang Kota di rumahnya, Rabu (11/01/2023) lalu. Saat ditangkap, RA hanya bisa pasrah karena kedapatan menyimpan sabu seberat 75,96 gram, timbangan digital, kaleng bekas dan HP Vivo.
Kasatresnarkoba Polresta Malang Kota, Kompol Dodi Pratama, mengatakan bahwa penangkapan RA ini adalah hasil dari pengembangan penangkapan tersangka kasus Narkoba di Kota Malang. “Sebelumnya menangkap RA, kami melakukan penangkapan tersangka lain Narkoba di Kota Malang. Dalam pengembangan, diketahui bahwa sabu itu didapat dari RA,” ujar Kompol Dodi.
Dari sinilah, petugas akhirnya mengrebek RA di rumahnya. Namun, meskipun kedapatan sabi aeberat 75,96 gram dan timbangan digital, namun RA bersikukuh dirinya bukanlah pengedar, melainkan hanya kurir. Apapun alasannya, RA harus tetap mempertanggung jawabkan perbuatannya di balik jeruji besi Polresta Malang Kota.
Baca juga:
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- Pemkot Malang Dorong ASN Manfaatkan Program Tapera untuk Kepemilikan Rumah
“Tersangka mengaku tidak mengetahui siapa pengedar di atasnya. Sebab dia mwnerima sabu tersebut dengan sistem ranjau. Kemudian, tersangka RA menyimpan sabu tersebut dan akan mengantar sesuai order dari pengedarnya. Untuk pengantaran ke pembeli, juga menggunakan sistem ranjau,” ujar Kompol Dodi.
Tersangka RA mengaku nekat menjadi kurir Narkoba katena untuk tambahan sehari-hari. “Dia kami kenakan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, karena kadapatan sabu lebih dari 5 gram. Kami masih melakukan pengembangam,” jelasnya. (gie)