Kota Malang
Unik, Kampung Tempe Sanan Kota Malang Miliki Bangunan Layaknya Klenteng
Memontum Kota Malang – Pemandangan beda terlihat di kawasan Kampung Tempe Sanan Gang 11, No 45, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Dari deretan rumah yang ada, terlihat salah satu bangunan yang di desain layaknya seperti tempat ibadah Klenteng. Bahkan, beberapa ornamen khas, juga melekat di bagian sisi bangunan atau rumah.
Begitulah sepintas salah satu rumah unik, yang diketahui milik Norhasim AM (57). Dinding bangunan yang biasa dicat warna terang, kondisi berbeda justru terlihat di bangunan itu. Dimana, cat warna merah hampir mengisi setiap sisi bangunan. Tidak ketinggalan, gambar Dewi Kwam Im, yang dilukis di depan pintu masuk rumah serta ornamen naga dan juga beberapa lampion.
Dikatakan Norhasim, jika rumah miliknya itu, terinspirasi dari sebuah budaya China. “Ini nggak ada tujuan lain. Cuma seneng aja dengan budaya China dan suka lihat gambar-gambarnya. Terus saya coba aplikasikan untuk mengecat di rumah ini, supaya terlihat unik,” ujar Norhasim, saat ditemui di rumahnya, Selasa (17/01/2023) tadi.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Dikatakan Norhasim, jika suasana rumah layaknya klenteng itu, direhab sejak tahun 2006. Waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaannya, yakni hampir selama delapan bulan. Itu dikerjakannya sendiri, saat malam hari.
“Prosesing pengerjaannya ini selama delapan bulan, non stop. Saya kerjakan sendiri tiap malam hari,” katanya.
Ditanya terkait dengan biaya untuk renovasi, dirinya mengatakan jika tidak bisa memastikan total keseluruhannya. Sebab, dirinya hanya menyesuaikan dengan budget yang dimiliki.
“Gak bisa memastikan, berapa habisnya. Karena kalau ada uang, langsung beli-beli gitu,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika memiliki rumah unik tersebut, tentu harus mau untuk merawat. Sebab, jika tidak dilakukan perawatan, nantinya cat akan pudar dan kembali ke awal. Sehingga, harus lebih ekstra untuk perawatannya.
“Kalau seperti ini harus mau merawat. Terakhir, ngecat ini sudah setengah tahun yang lalu. Ini ada beberapa yang harus dilakukan perawatan,” lanjutnya.
Untuk luas bangunan rumah unik tersebut, yakni 124 meter persegi. Dengan desain dua lantai. Di dalam rumah miliknya, juga terdapat beberapa barang antik yang tersimpan, kemudian ratusan kaset dan beberapa buku.
Selain itu, rumah unik miliknya juga sering menjadi jujukan para wisatawan yang datang ke Kampung Tempe Sanan, untuk berfoto ria. (rsy/sit)