Kota Malang
Eksistensi Kayutangan Heritage Mulai Berikan Dampak ke UMKM
Memontum Kota Malang – Kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmad Kota Malang, kini semakin diminati dan banyak dikunjungi wisatawan. Realita itu, sontak membawa dampak kepada beberapa UMKM.
Salah satu pelaku UMKM dengan produk Jamu, Sujiatin (58), mengatakan bahwa dengan adanya beberapa event yang sering digelar di Kayutangan Heritage, memberikan berkah bagi produknya. Sebab, produk jamu produksinya, terus meningkat.
“Alhamdulillah, beberapa kegiatan seperti even, yang dilakukan selama ini sangat memberikan dampak yang baik. Namun, berbeda saat tidak ada even. Seperti saya, itu hanya melayani melalui pesanan dan kadang juga lewat online,” ujar Uci-sapaan akrabnya, Jumat (20/01/2023) tadi.
Ditambahkannya, bahwa produk jamu miliknya, untuk produksi perharinya bisa mencapai antara 45 sampai 50 botol jamu. Namun, jumlah itu juga bergantung pada pesanan yang diterima. Sedangkan untuk harga jamu persatu botolnya, sekitar Rp 5 ribu dengan salah satu pangsa pasarnya adalah Pulau Bali.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
“Untuk pendapatan pastinya, itu kami masih belum bisa mengkalkulasi. Karena, pangsa pasar kami juga layanan secara online. Seperti kemarin, itu ada yang pesan 50 botol, untuk dikirimkan ke Bali,” paparnya.
Masih menurut Uci, bahwa jamu produksi yang dipasarkannya, itu memiliki beragam jenis. Seperti, Jamu Temulawak, Jamu Kunyit Asem dan sebagainya. “Usaha ini sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2019 lalu dan bertahan hingga sekarang,” terangnya.
Pengalaman hampir serupa, pun dirasakan pelaku UMKM lain, di Kayutangan Heritage. Adalah Dewi Indatanti Yuliani, yang memasarkan produk kue basah, kue kering dan juga jamu, yang merasa bahwa keberadaan Kayutangan Heritage, sangat memberikan arti.
“Alhamdulillah, keberadaan Kayutangan Heritage, sangat memberikan arti. Apalagi, saya memulai ini dari bawah dan sekarang sudah agak naik. Jadi, terasa sekali dampaknya. Terlebih, saya juga ikut grup UMKM. Jadi, setiap ada event apa, saya selalu ikut,” kata Dewi.
Sebagai pelaku UMKM kue basah dan kue kering, seperti donat, roti, risol, lumpia hingga nastar, dirinya berharap, agar UMKM yang ada di Kayutangan Heritage, nantinya bisa terus mendapatkan pelatihan dan pendampingan. Sehingga, hal itu akan berimbas pada peningkatan produk yang dihasilkan.
“Harapannya ke depan, tentu bisa lebih meningkat lagi. Paling tidak, UMKM yang ada di Kota Malang, bisa semakin meningkat. Karenanya, penting adanya pelatihan dan pendampingan,” ujar Dewi. (rsy/sit)