Lumajang

Fantastis, Anggaran PKH Naik dari 19.2 T ke 34 T di 2019

Diterbitkan

-

Fantastis, Anggaran PKH Naik dari 19.2 T ke 34 T di 2019

Memontum Lumajang – Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Berdasarkan survei BPS September tahun 2018 lalu angka kemiskinan masih berada pada level 9,66 persen, Sementara target pemerintah dengan melaksanakan penguatan penguatan program bansos angka tersebut bisa ditekan menjadi 9 persen.

“Insya alloh pada penghujung 2019 nanti angka kemiskinan bisa kita tekan menjadi 9,0 atau 9 persen” Kata Mensos saat usai dialog Sosialisasi Penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada Awak Media di GOR Wirabhakti Lumajang, Senin (11/03/2019).

Selain angka kemiskinan bisa di tekan, Menurut Menteri Sosial, berdasarkan survei BPS generasio juga bisa di perbaiki ke angka 0,381. Artinya Program program bantuan sosial yang di gelontorkan pada masyarakat pra sejahtera saat ini sudah berdampak positif.

“Sudah ada dampak positif, Bisa membantu mereka ketahanan hidup mereka sehari-hari terkait dengan bantuan makanan kesehatan dan biaya pendidikan juga, kesejahteraan mereka berdasarkan survei BPS sudah berhasil” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Saat ditanya terkait angka kemiskinan yang cenderung turun sementara anggaran PKH yang naik, Mensos menjelaskan, Dari angka 9,66 persen jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan masih membutuhkan perhatian pemerintah agar mereka bisa sejahtera dan bantuan bisa di alihkan pada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan. Anggaran program keluarga harapan(PKH) di Tahun 2019 ini naik menjadi 34 triliun, dari sebelumnya 19,2 triliun.

“Kita tidak boleh dikotomi, Angka 9,66 persen dari jumlah penduduk indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan masih merupakan angka yang cukup besar, jadi peningkatan anggaran bansos termasuk PKH dan BPNT ke depannya, itu merupakan sebuah upaya kita untuk melakukan percepatan- percepatan agar mereka bisa menjadi kpm-kpm yang tergraduasi bisa lulus, sehingga mereka yang lulus bisa digantikan dengan kpm-kpm yang belum menerima bantuan sosial dari penerintah, Angka 9,66 persen kemiskinan itu merupakan angka yang masih harus menjadi perhatian pemerintah oleh sebab itu masih dianggap perlu adanya pengguatan dari beberapa aspek” pungkas Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. (adi/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas