Kota Malang

FE UM Terapkan Halal Industri Gandeng UPM

Diterbitkan

-

Para pemateri dan panitia. (rhd)

Memontum Kota Malang– Di tengah gencarnya riset penelitian yang dilakukan kalangan akademisi, salah satunya di sektor halal industri. Ternyata upaya sektor ini masih belum berjalan maksimal sesuai harapan dalam aplikasinya. Sebab fakta di lapangan, pemerintah masih sering kecolongan produk makanan dan minuman berstempel halal, namun mengandung bahan makanan yang haram dan tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Jadi ada penekanan, masyarakat secara butuh dan tidak hanya sekedar branding atau label. Namun substantial halal itu sendiri, mulai dari bahan proses sampai produk itu sampai ke tangan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Program Studi S2 Akuntansi UM Puji Handayati yang menjadi pemateri seminar “Isu-isu Riset Bisnis dan MoA antara Universiti Putra Malaysia (UPM) dan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (FE UM), di Aula E3 FE UM, Selasa (5/12/2017). Selain Puji, juga menghadirkan Prof. Dr. Sudarmiatin, MM, (Guru Besar Fakultas Ekonomi UM) dan
Rosmiza Bidin, P.hD, dari Universiti Putra Malaysia (UPM), Selangor Malaysia.

“Sosialisasi halal industri sangat penting dipikirkan dan dilakukan secara serius. Jangan sampai hanya berhenti di stempel halal saja, juga mulai pemilihan bahannya, proses penyajiannya harus halal, dan lainnya. Dilakukannya sosialisasi, untuk penyadaran kepada semua pihak termasuk masyarakat agar benar-benar paham tentang halal industry itu seperti apa sebenarnya. Adanya seminar yang diisi oleh para pakar riset dan bisnis terkini, juga bisa menambah wawasan para mahasiswa sebagai bekal masa depan di dalam pengembangan riset di bidang bisnis, baik terkait komunikasi corporate, manajemen strategi, accounting, dan lainnya,” jelas Puji.

Senada dengan Puji, Rozmiza Bidin, dosen Universitas Putra Malaysia (UPM) ini menegaskan bahwa permasalahan halal industri tersebut tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri di masing-masing wilayah atau negara, tetapi harus berkolaborasi termasuk antar negara serumpun, seperti Indonesia dan Malaysia. “Di Malaysia juga sudah mulai serius dalam membahas halal industri. Perlu kerjasama dari semua pihak agar halal industri bisa benar-benar terlaksana dengan baik di semua tempat. Bedanya dengan Malaysia, di Malaysia lebih cepat dalam penerapan halal industri. Persamaannya, kita sama-sama peduli halal industri. Untuk itu harus bekerjasama, salah satunya melalui MoA,” ujar Rozmiza Bidin.

Advertisement

Dekan Fakultas Ekonomi UM, Cipto Wardoyo menjelaskan bahwa acara seminar tersebut akan bermanfaat bagi mahasiswa karena membahas berbagai macam isu-isu terbaru di bidang bisnis dan termasuk penelitian dan riset bisnis. “Harapan dari Fakultas Ekonomi adalah para mahasiswa bisa mendapatkan wawasan terbaru dan jika bisa hingga terinspirasi untuk bisa dijadikan bahan pembuatan tugas akhir mahasiswa,” ujar Cipto Wardoyo.

Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara FE UM dengan UPM. “Dengan adanya MoA tersebut, maka ada 3 kegiatan yang bisa dilakukan secara bersama-sama antara FE Universitas Negeri Malang dengan FE Universitas Putra Malaysia, seperti riset dan penelitian bersama, pertukaran dosen (lecture exchange), dan pertukaran mahasiswa (student exhange) yang tentunya masih perlu kita bahas lagi teknis pelaksanaannya,” tukas Cipto Wardoyo. (rhd/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas