Kediri
Festival Koi Awali Agenda Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1214
Memontum Kediri — Dalam rangka memperingati HUT Kabupaten kediri yang ke 1214 diawali demgan acara Festival Ikan Kediri 2018 yang digelar di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Bupati Kediri dr.Haryanti Sutrisno memgatakan, sebelumnya memang ada wacana kontes ini bertaraf Internasional. “Namun, karena terkendala jauhnya bandara yang menyebabkan lamanya waktu di perjalanan yang berdampak pada kesehatan ikan, sehingga tidak jadi,” tutur Bupati Haryanti.
Kegiatan kontes ini, lanjut Bupati, akan diadakan setiap tahun, sekaligus untuk mempromosikan ikan hias dan membantu mendongkrak hasil penjualan ikan hias.”Kita berharap dengan diadakan kontes ini produksi ikan hias di Kabupaten Kediri semakin meningkat,”harapnya.
Penyelenggaraan festifal ini merupakan yang ke-7 untuk Kontes Ikan Koi dan ke-5 untuk Kontes Ikan Betta. Sedangkan event tersebut diprakarsai Pemerintah Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Kediri Koi Club, untuk memperebutkan Trofi Bupati Cup.
Ketua Ikan Koi Kabupaten Kediri sekaligus panitia pelaksana festival koi show Sahrul Munir mengatakan, Festival Koi Show ini diikuti sebanyak 204 peserta dengan jumlah ikan yang dilombakan sekitar 700 ekor, dari berbagai penjuru nusantara di Indonesia, seperti, Kalimantan, Sumatra, Jogjakarta, Bandung, Jakarta, Surabaya, Kediri dan sekitarnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Chafid mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar supaya produksi ikan dan pelaku budidaya ikan hias di Kabupaten Kediri hasilnya semakin meningkat.”Event seperti ini, harus sering diadakan, ini untuk mendongkrak pemasaran ikan hias Kabupaten Kediri,” katanya.
Sebagai wujud kepedulian terhadap peternak ikan hias, kata Nur Chafid, ada bantuan bak kolam ikan hias sebanyak 50 bak, dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim. “Dengan bantuan bak kolam ikan ini bisa dimanfaatkan pembudidaya ikan, dan diharapkan produksi ikannya semakin meningkat,” harap Nur Chafid.
Dalam festival ikan ini Dinas Perikanan bekerja sama dengan 8 orang juri berstandar internasional, yang dibagi menjadi dua kelompok untuk menilai ikan dari kriteria yang ditentukan. (*aji)