Pemerintahan
Forkopimda Malang dan Pemain Arema Lakukan Vaksinasi Covid-19
Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, secara resmi membuka pencanangan vaksinasi Covid-19 di Pendopo Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (30/1) pagi.
Delapan orang divaksin, dalam menandai kegiatan vaksinasi di Kabupaten Malang. Diawali Kepala Pengadilan Negeri (PN) Ronald Sanofri, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang, Edi Handojo, Plt. Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodikul Amin, dan Wakil Bupati Malang terpilih Pilkada 2020, Didik Gatot Subroto.
Kemudian, Ketua PCNU Kabupaten Malang Umar Usman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo.
Pelaksanaan vaksinasi, dilanjutkan kepada pemain Arema FC, yang juga penyerang timnas senior Indonesia, Dedik Setyawan dan Direktur BPJS Cabang Malang Dina Diana Permata.
Sementara Bupati Malang, tidak masuk dalam daftar penerima vaksinasi, karena sudah berusia di atas ketentuan yakni 18-59 tahun.
Sedangkan, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, batal turut divaksin karena dalam beberapa kali observasi dinyatakan tidak lolos mengikuti vaksinasi.
Bupati Malang dalam sambutannya, mengatakan bahwa di Kabupaten Malang, sampai dengan tanggal 27 Januari 2021 tercatat 1.927 kasus konfirmasi Covid-19. Sembuh sebanyak 1.760 orang dan meninggal sebanyak 108 orang.
“Guna menghambat penyebaran kasus ini, sudah berbagai cara dilakukan pemerintah. Mulai dari himbauan untuk menggunakan masker, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan. Selain itu, juga mengisolasi dan mengobati sesegara mungkin yang terinfeksi. Bahkan, dengan berbagai kebijakan lain diantaranya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga penegakan berupa operasi yustisi dan terakhir melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Akan tetapi, berbagai upaya ini belum dapat dikatakan efektif untuk menekan laju persebaran virus Covid-19,” jelasnya dalam sambutan pencanangan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, mengatakan ada sekitar 1 juta lebih jiwa, masyarakat di kabupaten yang ditarget untuk vaksinasi.
Sedangkan untuk sementara, Dinkes sudah sediakan sekitar 15.000 lebih vaksin untuk diprioritaskan ke tenaga kesehatan (Nakes).
“Kenapa kita prioritaskan Nakes terlebih dahulu, karena mereka berada di garda terdepan dan mengacu pada instruksi pusat. Apabila mereka tidak tahan dengan paparan Covid-19, maka secara otomatis pelayanan kesehatan akan di lokdown,” katanya.
Arbani menghimbau, untuk tenaga vaksinator, agar dalam dua minggu ini dapat menyelasaikan vaksinasi kepada Nakes. Pelaksanaan itu, harus dilakukan dua kali penyuntikan vaksin dengan semaksimal mungkin guna mencapai target nasional yaitu 100 persen Nakes tervaksinasi di tahap pertama.
“Untuk pelayanan kepada masyarakat umum, semuanya sama yaitu vaksin sinovac yang akan dilakukan dua kali suntik. Sehingga, bisa memperkuat kepercayaan masyarakat bahwa vaksin Sinovac ini benar-benar aman. Kita upayakan, vaksinasi ini akan selesai dalam jangka waktu satu tahun ini,” jelasnya.
Baca Juga: Besok 10 Pejabat Kabupaten Malang Akan Mengawali Vaksinasi
Untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Sinovac ini benar-benar aman, Nakes sudah sediakan tata cara sesuai Standar Operasional Prosedur (SoP) dengan menyediakan empat meja.
Yang mana di meja pertama adalah meja pendaftatan ulang, setelah itu diarahkan ke meja dua untuk di lakukan screaning, selesai screaning diarahkan ke meja tiga yaitu vaksinasi bagi yang tidak memiliki penyakit apapun dan yang terakhir adalah observasi.
“Pencanangan ini adalah tata cara untuk mengedukasi masyarakat bahwa vaksinasi Sinovac ini aman dan halal,” terangnya. (cw3/sit)