Pemerintahan
Gerakan Satu Nama Satu Pohon Targetkan Minim 10 Ribu Pohon
Memontum Kota Batu – Program satu nama satu pohon yang di inisiasi Among Tani Foundation (ATF) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Binamarga Kota Batu, menjadi satu program diantara program lainnya dalam peringatan HUT ke -19 Kota Batu. Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Batu, Aris Setiawan, menerangkan bahwa pihaknya menargetkan dalam event tersebut setidaknya ada 10 ribu pohon, yang bisa ditanam dengan tujuan mengembalikan keasrian yang ada di kota destinasi wisata tersebut.
“Kami siapkan 19 titik media tanam dengan jumlah sekitar 10 ribu. Nanti, akan dimulai di kawasan pintu masuk kota dari sektor Selatan mulai Desa Pendem hingga Jalan Panglima Sudirman,” terangnya ketika melakukan konferensi pers di Among Tani Foundation jalan Hasanudin Desa Pesanggrahan Kecamatan /Kota Batu, pada Selasa (13/10).
Ditambahkannya, penanaman akan dimulai serentak pada pukul 10.00. Hal itu dilakukan, sekaligus untuk mengingat detik-detik Kota Batu, menjadi daerah otonom.
Lebih lanjut Aris mengatakan, kegiatan ini juga akan melibatkan warga. Untuk warga, yang akan menanam pohon diwajibkan untuk mengakses https:bit.registrasi.namapohon untuk mendaftarkan diri. Setelah itu, warga juga diwajibkan melakukan perekaman ketika menanam pohon tersebut.
“Nanti masyarakat juga akan diarahkan untuk terus merawat pohonnya, sebagai bentuk tanggung jawab. Pohon ini, nanti juga akan terus dipantau oleh DLH Kota Batu. Selain itu, untuk konsentrasi penanaman juga pada lahan yang beraviliasi untuk menjaga keberlangsungan mata air (lahan hutan serta daerah sumber mata air),” imbuh mantan Camat Batu.
Dengan adanya program ini, dirinya berharap, Kota Batu bisa kembali memiki kantung air mengingat saat ini pembangunan tengah terjadi secara signifkan.
Kabid Tata Ruang DPUPR Kota Batu, Dian Fachroni, mengaku bahwa dengan adanya progam satu nama satu pohon, nantinya bisa menjadi biopori alami untuk Kota Batu.
“Apalagi saat ini Kota Batu masih terus dihantui dengan krisis air akibat dari adanya sumur bor liar. Maka dari itu, sebagai tindakan preventif bagi Pemkot dan masyarakat Kota Batu,” ujarnya. (bir/sit)