Surabaya
Green House, Rumah Beragam Jenis Anggrek
Memontum Surabaya – Ketika mendengar kata Wisma New Barbara yang ada di kawasan Moroseneng, tentu kita akan berpikir mengenai tempat lokalisasi. Namun, citra negatif yang melekat pada lokasi tersebut kini telah berubah wajah menjadi kampung wisata.
Kawasan Moroseneng, Sememi, yang merupakan tempat prostitusi terbesar nomor dua di Surabaya setelah Dolly ini telah berubah wajah menjadi green house spesialisasi anggrek dan tempat budidaya jamur. Green house tersebut menempati wisma yang memiliki 50 kamar dan sudah ditutup sejak 2013, setelah dilakukan pembayaran ganti rugi dari Pemerintah Kota (Pemkot).
Ketika mengunjungi green house tersebut, nampak ratusan anggrek berbagai warna tersusun rapi berdasarkan jenisnya. Mulai dari anggrek bulan, anggrek dendrobium, anggrek hitam, anggrek kantong semar, anggrek vanda, hingga anggrek cattleya.
Dipilihnya tanaman anggrek untuk dibudidayakan juga bukan tanpa alasan. Menurut Saiful Ulum, pengelola green house dan rumah jamur, mengatakan jika tanaman anggrek merupakan komoditas yang mahal. Sehingga diharapkan dapan mendokrak perekonomian warga sekitar lokasi.
“Karena tanaman anggrek ini komoditas yang mahal. Terutama untuk jenis anggrek bulan anggrek hitam. Jadi diharapkan masyarakat sini bisa mengembangkannya, sehingga dapat mengangkat perekonomian mereka,” jelas pria yang akrab disapa Ulum ketika ditemui dilokasi pada Kamis (12/9).
Selain dimanfaatkan sebagai tempat wisata edukasi tentang tanaman anggrek, di tempat ini juga terdapat lab kultur jaringan tanaman anggrek, rumah budidaya jamur, dan ruang inkubasi untuk ribuan bibit anggrek.
“Semuanya kami kelola secara profesional menggunakan teknologi. Agar ribuan bibit itu berhasil tumbuh dengan baik. Terus dibelakang green house akan ada kebun anggek yang mash dalam proses pembangunan,” tambah Ulum.
Selain melakukan pembudidayaan, tim dari Dinas Pertanian juga akan memberi pelatihan kepada masyarakat sekitar. Pelatihan tersebu berupa cara merawat tanaman anggek hingga pengendalian hama.
“Untuk pelatihan rutinnya nunggu diresmikan terlebih dahulu. Tapi selama ini yang sudah dilatih ada dari ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar yang ingin belajar,” ujarnya.
Dengan adanya tempat tersebut, diharapkan mampu menghapus stigma negatif tentang eks lokalisasi yang berlokasi di Surabaya Barat ini.
“Nantinya saya harap warga sini bisa mengolah budidaya jamur dan anggrek sebagai komoditas utama mereka,” pungkasnya.
Taman anggrek ini berlokasi di Sememi Jaya Gang II, RW 1, RT 3, Sememi, Kecamatan Benowo. Selain itu, tempat ini juga dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya masuk. Pengunjung bisa datang pada hari Senin hingga Jumat dari jam 08:00 – 16:00, sedangkan untuk Sabtu dan Minggu buka darinjam 09:00-15:00.(Sas/Ace/yan)