Kota Malang
Gubernur Jatim Ajak Media Ikut Membangun Jawa Timur, Menuju Generasi Emas 2045
Memontum Kota Malang – Gubernur Jawa Timur Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi, mengajak awak media untuk turut serta berpertisipasi dalam membangun Jawa Timur untuk semakin lebih baik. Hal itu disampaikan Khofifah pada acara Silaturahmi Gubernur Jawa Timur bersama awak media cetak, elektronik, online Se Malang Raya di kantor Bakorwil III Provinsi Jawa Timur di Jl Simpang Ijen, Kota Malang, Senin (2/8/2019) malam.
Ada 3 kompenen yang harus ditingkatkan diantaranya sektor ketahanan pangan. Dia menyebut Sendang Biru Kabupaten Malang menjadi salah satu penghasil tuna yang sangat besar. Hal itu jika dikoneksikan dengan daerah lain seperti Prigi dan Pacitan, maka akan menghasilkan produk yang sangat besar.
” Sendang Biru, Prigi, Pacitan disektor perikanan sangat luar biasa potensinya. Kalau jalur lautnya lancar pasar ekspornya juga akan terkoneksi. Dikarenakan perharinya bisa menghasilkan 500 ton tuna.,” ujar Khofifah.
Aspek selanjutnya adalah dibidang IT. Dia menyebut bahwa KEK Singosari diproyeksikan menjadi pusat pengembangan pembangunan dibidang IT.
“Startup di Malang Raya sangat berpotensi dan kuat. Kita harus menyeriusi bidang digital. Jawa Timur menjadi Pilot Project Revolusi Industri 4.0 dari Presiden,” ujar Chofifah.
Ketiga adalah membentengi Jawa Timur dari bahaya narkoba. Dalam menuju generasi emas, Indonesia 2045, salah satu musuh terbesar generasi bangsa adalah penyalahgunaan narkoba. “Pada Tahun 2045 mewujudkan Indonesia emas. Ini adalah tanggung jawab bersama mempersiapkan kekuatan mental, integritas yang kuat,” ujar Khofifah.
Dia menyebut, penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur masih nomer 1, selain HIV. “Mari kita perangi bersama, kita harus ajak kepada semuanya Say No To Drugs. Penyalahgunaan di Jatim masih nomer 1. Satu sisi kita harus tingkatkan SDM, satu sisi pula kita hatus memagari jangan sampai anak-anak kita menjadi penyalahguna narkoba. Sebab narkoba masuk disemua lini yang harus bersama-sama diperangi,” Khofifah.
Ternyata Khofifah adalah salah satu orang yang ikut membahas lahirnya UU perdagangan narkoba, Narkotika dan Psikotropika di Indonesia. “Saya pernah kaget salah satu mentri di negara Eropa pernah mengatakan bahwa ada pabrik ektasi di Indonesia. Di negaranya ekstasi dari Negara Indonesia sangat digemari. Saya sempat kaget hingga usai acara saya sempat menanyakannya. Saat saya tanya, dia menyebutkan titik-titik produksinya. Dia juga mengatakan bahwa ekstasi dari Indonesia ada campuran racun tikus dan gerusan kaca. Sedikit overdosis bisa merenggut jiwa. Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, kita hatus menyiapkan pagar yang kuat. Memagari generasi emas dari bahaya narkoba,” ujar Khofifah. (gie/yan)