Pemerintahan
Gubernur Jatim Kunjungi Jember, 7 Gunung di Jatim Berpotensi Banjir Bandang
Jember, Memontum – Hasil update dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan beberapa gubernur di pulau jawa, salah satunya di Jawa Timur terdapat 7 gunung yang mengalami Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang bisa berpotensi banjir bandang diantaranya gunung Argopuro dan Gunung Raung di Bondowoso, gunung welirang di kabupaten Mojokerto dan gunung Panderman di kabupaten Malang dan seterusnya.
“Ini adalah titik-titik dari 7 gunung di Jawa Timur, yang saat musim kemarau kemarin mengalami Karhutla yang cukup signifikan dan di musim penghujan berpotensi Banjir, ” kata Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Jember dr Hj Faida MMr beserta Forkompimda Kabupaten Jember.
Pernyataan Khofifah tersebut disampaikan usai meninjau titik lokasi terdampak banjir dan pengungsi Kali Jompo yang terjadi Sabtu sore serta pembangunan Bronjong, di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember, Minggu (2/2/2020) pagi.
Gubernur perempuan itu melihat, bahwa lapisan bronjong penanggulanan bencana cepat sekali. Kecepatan ini menjadi sesuatu penting, untuk menjadi beriring dengan psyco social therapy. Kalau orang melihat akses jalan bisa dilewati, rasa aman bisa dirasakan. Dia juga merasa recovery secara psyco social itu akan sangat terbantu.
“Bisa dibayangkan, bahwa banjir bandangnya kemarin sore dan pagi ini bisa dilihat, semua tim menyiapkan bronjong yang disiapkan Pemprov dan Pekerjaan Umum, tahapan tanggap darurat diatur oleh undang-undang maksimal 14 hari, namun Bupati bisa memutuskan, kalau semisal proses recoverynya 5 hari atau 6 hari selesai, berarti tanggap darurat sesuai dengan kondisi lapangan masing-masing, ” terangnya.
Hasil rapat tadi Khofifah menyebut, kalau ada titik tertentu yang kemungkinan harus ditinggikan atau beberapa plensengan serta rumah warga pengungsi bisa di-send back.
“Tadi ada yang dapurnya dan rumahnya terkena longsoran, saya minta tolong agar semua diidentifikasi, sehingga setelah tanggap darurat, kita bisa melakukan rekonstruksi,” akunya.
Bahkan kalau energi semuanya memungkinkan, tanggap darurat dan konstruksi juga bisa langsung dilakukan.
Gubernur Jatim juga menyampaikan, tempat-tempat layanan pendidikan, kesehatan dan ibadah, ini tiga hal yang memang disegerakan.
“Kalau pendidikan di sini tidak terdampak, hanya akses dan nanti akan disiapkan oleh bupati, ” katanya.
“Kemungkinan besok, akan disiapkan penjemputan agar anak-anak bisa kembali ke sekolah. Semua instansi, termasuk Dinsos, Dinkes, Bapenda, BPBD dan sebagainya, semua bekerja dengan masing-masing tupoksinya,” tegasnya.
Khofifah mengaku, jika Ketua BMKG secara personal update terus kepada beberapa gubernur khususnya di pulau Jawa, termasuk secara khusus di Jawa Timur.
“Dalam beberapa hari kedepan siaga satu, sampai dengan akhir februari dan kemungkinan sampai pertengahan maret, ” ujar Khofifah.
Sedangkan penyebab dari banjir bandang jelas Khofifah, itu bisa terdeteksi dengan Water Booming, dengan memakai waterbooming, bisa terdeteksi detik keberapa, menit keberapa dan helikopter bisa melakukan water booming di 7 titik pegunungan tersebut.
“Apakah yang disinyalir, kemungkinan ada ilegal logging dan seterusnya. Saya rasa kita menyerahkan kepada tim untuk melakukan pendalaman, investigasi dan seterusnya. Kita serahkan pada instansi vertikal, karena pada Perhutani dan PTPN Wilayah vertikal,” jelas Khofifah mengakhiri. (gik/yud/oso)