Pemerintahan
Hadiri Gelaran Investment Summit, Bupati Fauzi Ajak Investor Berinvestasi di Sumenep
Memontum Sumenep – Digelarnya ‘Investment Summit’ oleh DPMPTSP dan Dinas Tenaga Kerja (Naker) yang bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Kampus Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura, diharapkan dapat membawa angin segar bagi masyarakat Sumenep.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, pun menyambut hangat gelaran forum ‘Investment Summit’. Pasalnya, melalui pelaksanaan itu diharapkan dunia investasi akan memberikan peluang baru tumbuh suburnya perekonomian.
Disampaikan Bupati Fauzi, dengan adanya investasi akan mendorong lahirnya lapangan kerja, dunia usaha dan unit-unit ekonomi produktif lain. “Dengan tangan terbuka, kami menyambut kedatangan para investor yang ingin berinvestasi di kota kita. Kehadiran investor akan memberikan dorongan bagi geliat ekonomi dalam jangka panjang. Karena pada dasarnya, investasi bertujuan meningkatkan perekonomian kita,” terang Bupati Fauzi, Senin (24/07/2023) tadi.
Investasi atau penanaman modal, kata Bupati Fauzi, akan berdampak pada terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sehingga, target berikutnya dari adanya investasi taraf hidup masyarakat Sumenep, akan makin meningkat.
Diharapkan pula, paparnya bupati, kehadiran investasi juga dapat menekan angka pengangguran. “Hadirnya investasi, jelas akan beriringan dengan dibukanya lapangan kerja baru dan dunia usaha lain. Sehingga, akan mampu menyerap tenaga kerja atau mengurangi pengangguran,” ujar Bupati Fauzi, yang digadang-gadang berpeluang maju dalam Pilgub Jatim 2024 mendatang ini.
Politisi PDI-Perjuangan ini juga mengatakan, selama untuk kepentingan membangun dan memajukan Sumenep, siapa pun investor boleh berinvestasi asal bukan untuk kepentingan pribadi. “Bahkan, kita mengajak para investor, ayo berinvestasi di Sumenep. Tentu, urusan birokrasi akan kita permudah,” janjinya.
Baca juga :
Dijelaskan lebih jauh, pendapatan perkapita masyarakat di Kabupaten Sumenep, sudah tinggi di Jawa Timur. Kisaran 5,02 persen selain dari Minyak dan Gas Bumi (Migas). Targetnya, minimal pendapatan perkapita 5 persen ke atas. Alasannya, lifting Migas Sumenep saat ini cukup baik. Hal itu, ditunjang eksplorasi oleh perusahaan Migas HCML.
“Eksploitasinya sudah selling atau sudah jual. Sehingga, dapat menambah pendapatan bagi kita. Begitu juga investasi di sektor perdagangan akan berdampak kepada peningkatan ekonomi dan pendapatan daerah,” jelasnya.
Maka dari itu, lanjut Fauzi, untuk meningkatkan perekonomian dari sektor perdagangan, harus ada Pasar Induk di Kabupaten Sumenep. Target yang harus dicapai dari investasi yakni mampu memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kami akan memberikan kemudahan dalam segala hal. Baik soal perizinannya, insentif yang akan kami berikan seperti perbedaan pajak ketika pada saat dibangun sebagai investasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BPC HIPMI Kabupaten Sumenep, Achmad Yunus, menegaskan permintaan yang diwujudkan dapat membantu pemerintah daerah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, untuk kesejahteraan masyarakat. “Persoalan daerah seperti kemiskinan menjadi tugas bersama untuk menyelesaikan, salah satunya melalui investasi di Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Pihaknya mengharapkan seluruh elemen di daerah membuka diri menerima investor membuka usahanya. Sebab investor datang ke Sumenep bukan untuk menjajah, justru ikut membangun dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Kami menawarkan investasi di Kabupaten Sumenep adalah kolaborasi dengan pengusaha lokal untuk bersama-sama mengembangkan usaha,” imbuhnya.
Hadir dalam acara Investment Summit, Ketua BPK RI, Dr Achsanul Qosasi, segenap OPD Sumenep, Ketua Saudagar Madura, Akhmad Ma’ruf Maulana. (dan/gie/adv)