SEKITAR KITA

Hadiri Jambore Kader Posyandu Tahun 2023, Ini Pesan Ketua TP PKK Novita Hardiny

Diterbitkan

-

JAMBORE: Novita Hardiny saat menghadiri Jambore Kader Posyandu Kabupaten Trenggalek tahun 2023 di Gedung Bhawarasa Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny menghadiri Jambore Kader Posyandu Kabupaten Trenggalek di Gedung Bhawarasa. Kegiatan tersebut digelar, guna untuk mensosialisasikan adanya Posyandu terintegrasi.

“Hari ini kita melakukan pertemuan dengan para kader di Kabupaten Trenggalek, untuk bisa mensosialisasikan adanya Posyandu terintegrasi. Tujuannya, agar tidak ada tumpang tindih, dimana satu kader sudah ada tiga aspek yang menjadi tanggung jawab mereka (anak, remaja dan juga lansia),” kata Novita saat dikonfirmasi, Minggu (15/10/2023) tadi.

Dalam kesempatan itu, istri Bupati Trenggalek ini juga memberi satu materi edukasi kepada para kader agar lebih militan menjalankan tugas fungsinya. Sementara kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK, ini serasa menjadi penyemangat tersendiri bagi para kader Posyandu dalam kegiatan ini. Itu karena, selain cantik dan cerdas, ibu muda ini juga terkenal tidak pelit ilmu untuk berbagi dengan sesama. Bahkan, forum diskusi menjadi sangat hidup karena kehadiran Novita.

“Dalam forum Jambore ini, saya berharap banyak terhadap para kader Posyandu agar bisa menjadi mitra dan kepanjangan tangan pemerintah dalam mendampingi Balita remaja dan sekitarnya,” imbuhnya.

Advertisement

Keberadaan para kader ini, ujarnya, diharapkan bisa dan mampu mengoptimalkan berbagai program prioritas yang pemerintah saat usung. Seperti halnya, program SMS Bu Novita yang merupakan akronim dari Sareng Masak Sama Bu Novita yang sekarang ini dikuatkan dengan adanya program dapur cinta di setiap desa.

“Program ini lahir, tentunya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani permasalahan stunting maupun kemiskinan ekstrem yang menjadi konsen serius pemerintah saat ini,” terang Novita.

Untuk itu, dalam Jambore kader tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK itu berpesan banyak terhadap para kader Posyandu. Diantara harus up to date, pelaporannya harus digital, tata administrasinya juga harus disiplin. Karena masalah kader itu, yang utama adalah masalah administrasi.

“Mereka memang sudah bergerak ke rumah-rumah, akhirnya mereka kesusahan untuk melaporkan karena administrasinya belum disiplin. Jadi yang saya tekankan adalah ketertiban administrasi,” tambahnya.

Advertisement

Baca juga :

Kemudian, sambung ibu tiga anak ini, kader-kader ini memang ada yang memang belum terinformasi bahwasannya pelayanan di Posyandu gratis. Obat-obatnya juga gratis.

“Tadi sempat kita dengar juga, ada satu kader yang sempat belum mengerti akan informasi itu. Maka, yang perlu saya tekankan perlu ada gotong royong antar sesama kader. Mereka harus saling menginformasi, saling memberitahu, saling menyemangati. InsyaAllah kita semua akan berjalanan dengan baik,” kata Novita.

Dirinya juga membekali para kader Posyandu, untuk ingatkan warganya agar tidak mengkonsumsi gula berlebih. Karena konsumsi gula berlebih, bisa beresiko penyakit degeneratif.

“Keberadaan kader Posyandu yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam melakukan pendampingan terhadap Balita, remaja dan lansia diharapkan tidak hanya kampanye upaya pencegahan stunting atau area bebas asap rokok saja. Diharapkan juga, mereka tidak kenal lelah mengkampanyekan untuk kurangi konsumsi gula,” ujarnya.

Advertisement

Founder UPRINTIS itu menyadari, bahwasanya kebiasaan masyarakat di Trenggalek cenderung menyukai minuman dan makanan manis. Kebiasaan ini, perlu untuk dikurangi, karena konsumsi gula berlebih dapat beresiko terjangkit penyakit.

“Gula itu ternyata berbahaya bagi tubuh. Gula kalau mengendap di mata itu menjadi glukosa yang dapat mengganggu kesehatan mata. Bisa mengakibatkan gangguan pengelihatan, glukoma, katarak bahkan mengalami kebutaan,” papar Novita.

Ditambahkannya, bahwa gula kalau ada di gigi bisa membuat gigi berlubang. Terus, gula kalau ada di darah bisa mengakibatkan diabetes dan leukimia. Kalau di dalam lemak juga menyebabkan diabetes dan kalau ada di dalam tubuh semua bisa menghasilkan sel-sel kanker.

“Makanya saya minta seluruh kader, untuk bisa mengedukasi masyarakat minim penggunaan gula dan menggunakan bahan-bahan yang sifatnya benar-benar alami. Kalau memang harus ada gula, usahakan gunakan gula aren dan itu penggunaannya juga harus diukur,” terangnya. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas