Kota Malang

Harga Kedelai Melandai, Diskoperindag Kota Malang Terus Lakukan Pemantauan

Diterbitkan

-

Harga Kedelai Melandai, Diskoperindag Kota Malang Terus Lakukan Pemantauan

Memontum Kota Malang – Harga kedelai yang sempat melambung tinggi di Desember 2022 lalu, kini sudah berangsur normal kembali. Hal itu, tentunya bukan disebabkan karena datangnya impor kedelai yang saat ini baru sampai di Indonesia. Namun, kedelai sudah menjadi kebutuhan masyarakat di sentra tempe.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Eko Sri Yuliadi, menyampaikan jika pihaknya masih belum memonitor terkait dengan datangnya kedelai impor tersebut. Namun dikatakannya, jika stok kebutuhan kedelai di Kota Malang, masih aman.

“Kemarin infonya kedelai turun Rp 12.500. Itu artinya, memang kedelai banyak dibutuhkan di sentra tempe atau masyarakat yang juga produksi tahu. Kalau harganya standart, baguslah. Stok juga masih mencukupi,” kata Eko, saat dikonfirmasi, Kamis (19/01/2023) tadi.

Ditanya terkait dengan pemberian subsidi Rp 1 ribu untuk perkilo kedelai, pihaknya juga masih belum mengetahui petunjuk tersebut. Sebab, pihaknya masih menunggu regulasi dari pusat, dan hanya memantau harga-harga di lapangan.

Advertisement

Baca juga :

“Subsidi masih belum ada petunjuk. Kalau regulasi kita tunggu dari pusat, karena kita Diskoperindag hanya memantau harga-harganya saja,” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu pengusaha tempe sanan, Norhasim (57), juga menyampaikan jika saat ini harga kedelai sudah berangsur turun atau normal kembali. Yakni berkisar Rp 12.500 hingga Rp 12.700. Hal tersebut tentunya sangat disyukuri sebab sebelumnya harga kedelai melambung tinggi.

“Alhamdulillah, sekarang sudah mulai turun nggak seperti bulan lalu. Sudah aman,” ucap Norhasim.

Terkait dengan bantuan kedelai dari pemerintah, pihaknya menyampaikan jika saat ini masih belum ada. Namun, dirinya berharap agar bantuan tersebut dapat segera diberikan untuk membantu kebutuhan produksi tempe miliknya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas