KREATIF MASYARAKAT

Hasil Kerajinan Tangan Gelang, Kalung hingga Bros Kota Batu Tembus Pasar Amerika hingga Jepang

Diterbitkan

-

Hasil Kerajinan Tangan Gelang, Kalung hingga Bros Kota Batu Tembus Pasar Amerika hingga Jepang

Memontum Kota Batu – Kerajinan tangan berupa gelang dan kalung serta bros dengan teknik rajut hasil karya warga Kota Batu, tembus hingga pasaran luar negeri. Bahkan, Amerika, Jepang dan Taiwan, menjadi salah satu sasaran pangsa pasarnya.

Pengrajin asal Kelurahan Songgokerto, Kecamatan/Kota Batu, Desy Pratiwi Putri, mengatakan bahwa kerajinan tangan yang digelutinya hingga mampu menembus luar negeri itu, berlangsung sejak tahun 2019 lalu. Hingga kemudian, seiring berjalannya waktu dipatenkan di Diskumdag Kota Batu.

Ditambahkannya, bahwa orang luar negeri, memang lebih berminat dengan hasil kerajinan tangan dibandingkan hasil produksi industri pabrik. Dimana, dari hasil karya tersebut bisa diketahui sejarahnya dan siapa yang membuatnya.

“Kalau di Indonesia, itu hampir seluruh kota kerajinan tangan kami ada. Karena, pemasaran lewat jalur online. Dan, saya bersyukur pemasaran di luar negeri yang selalu order di Amerika, Jepang dan Taiwan,” terang Desy, saat ditemui di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Jumat (05/05/2023) tadi.

Advertisement

Untuk bahan baku kerajinan tangan berupa kalung, gelang serta bros, terangnya, jenis bahan baku benang rajut, benang sutra, kayu, kulit, goni, serta ramai atau serat buah adalah yang sering diminati. “Kalau kiriman di Amerika, Jepang dan Taiwan, itu pasti 100 biji dari berbagai item. Khusus Amerika, ordernya saat musim panas. Dan, Jepang atau Taiwan sewaktu-waktu order dan untuk harga kami bandrol dari Rp 100 ribu sampai Rp 1 juta untuk dikirim ke luar negeri. Sementara kalau untuk fashion show, ini kadang Amerika order. Tetapi, memang produk saya sendiri tidak banyak dan dibandrol harga Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta, tergantung pilihan,” ujarnya.

Baca juga :

Masih menurut Desy, produknya mampu tembus luar negeri, salah satunya adalah dari kegiatan pameran Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 di kedutaan Amerika untuk Indonesia. Dirinya membawa hasil kerajinan tangan untuk ditampilkan. Hal yang tidak diduga, yakni ketika salah satu warga negara Amerika, itu berminat membelinya dan dibawa pulang ke negaranya. Inilah, yang membuat sampai sekarang pasaran tembus hingga Amerika.

“Kebetulan saya punya saudara di Jepang. Lalu, membawa barang kerajinan tangan ini ke sana. Terus, kalau kok sampai Taiwan, itu awalnya saya kenal dengan TKI perempuan dan saya beri barang kerajinan tangan. Ternyata, di sana banyak yang minat. Inilah, sampai sekarang barang kerajinan tangan peminatnya sampai luar negeri,” bebernya.

Untuk barang produksi yang dibuat, tegasnya, itu selain sudah dipatenkan, juga dalam orderan jumlah besar. Secara teknik, untuk bagian yang merajut adalah ibu-ibu di sekitar lingkungan rumah.

Advertisement

“Ini hasil karya kerajinan tangan ibu-ibu di empat daerah di Kota Batu. Ini yang salah satunya di lingkungan rumah bagian merajut gelang. Yang jelas, saya berharap semua jenis kerajinan tangan yang sifatnya ramah lingkungan, bisa tembus ke luar negeri pemasarannya. Karena, saya buktikan orang luar negeri sangat senang dengan kerajinan tangan asal Indonesia yang ramah lingkungan,” paparnya. (put/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas