Kota Malang
Inflasi Bulan Ini di Kota Malang Terendah Selama Sewindu
Memontum Kota Malang – Kerja keras dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang membuahkan hasil yang memuaskan. Walaupun menghadapi lebaran Idul Fitri. Angka inflasi bulan ini terendah selama sewindu. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Mochammad Sarjan dalam siaran persnya menyatakan, bulan ini angka inflasi Kota Malang mencapai 0.25 %.
Angka inflasinya lebih rendah daripada angka inflasi di Provinsi Jatim sebesar 0.42%. Bahkan angka inflasi di Kota Malang lebih rendah daripada delapan daerah di Jatim.
“Sepintas angka inflasi ini kurang menarik untuk diperhatikan. Tapi perlu disadari bahwa salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga diukur pada tingginya rendahnya angka inflasi,” terang M Sarjan.
Bagaimana angka inflasi bulan depan? Kata Sarjan semua pihak mesti waspada. Sebab awal bulan ini terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu biasanya memicu kenaikan harga kebutuhan bahan pokok dan transportasi.
Termasuk memicu kenaikan harga kebutuhan lainnya. “Jadi menurut kami, semua pihak harus berhemat. Selain itu tidak melakukan aksi borong saat membeli bahan pokok agar tidak memicu inflasi,” jelas dia.
Kepala Seksi Statistik dan Distribusi BPS Kota Malang, Dwi Handayani menambahkan, angka inflasi di Kota Malang rendah karena tertolong dengan harga bawang merah dan bawang putih lebih murah dibandingkan daerah lain.
Harga telor ayam ras juga turun. Ditambah lagi turunnya harga perhiasan. Termasuk harga sayuran seperti tomat, wortel, harga tongkol, kentang dan minyak goreng mengalami penurunan sehingga menghambat angka inflasi di Kota Malang.
“Sedangkan penyumbang inflasi Kota Malang bulan ini antara lain disebabkan oleh kenaikan tiket pesawat terbang, ongkos travel, tahu, daging ayam ras, daging sapi, daging ayam goreng dan nasi dengan lauk pauknya,” jelas dia.
Untuk bulan depan diharapkan mengalami tren penurunan harga bahan pokok dan komoditi lainnya. Walaupun awal bulan ini terjadi kenaikan harga BBM. (man/yan)