Sidoarjo
Ini yang Dilakukan Warga Kemulan Desa Lambangan Wonoayu saat Padi Hamil Muda
Memontum Sidoarjo – Warga Dusun Kemulan Desa Lambangan Kecamatan Wonoayu melaksanakan syukuran tingkepan tanaman padi pada masa subur . Ritual tingkepan (kawin ) tersebut dilaksanakan saat tanaman berusia 70 hari dimana padi mulai muncul biji diujung batangnya. Samiadi, petani warga desa setempat menyatakan acara yang digelar Ini sebenarnya adalah acara keleman ( ritual tutup tanam ), namun karena banyak padi yang sudah meteng ( mulai keluar biji padinya) , sekalian dilaksanakan tingkepan.
Dikatakan Samadi yang juga petani dan sesepuh Dusun Kemulan tersebut lebih lanjut mengatakan jika tingkepan dan keleman merupakan bentuk rasa syukur sekaligus permohonan dijauhkan dari balak. Syukuran dilaksanakan oleh warga dengan bentuk kenduri bersama.
Budaya turun temurun warga itu tak sekalipun terlewatkan di setiap tahun. Dan lahan persawahan seluas 40 hektar lebih menjadi lahan mata pencaharian mayoritas warga. Sementara ikatan emosional yang rukun dengan sesama warga nampak kental .
Dengan keleman dan tingkepan diyakini oleh warga dapat menghindarkan padinya dari hama tanaman. Hanya sedikit gangguan hama tikus namun dapat dikendalikan . Suhadi, petugas penyuluh pertanian menuturkan. Saat ini hanya ada gangguan hama tikus, namun bisa dikendalikan.
Sementara,Kepala Desa Lambangan, Mulyanto, saat sambutan, menyatakan disamping memaparkan keleman dan tingkepan, juga berpesan , terkait dengan tahun politik pelaksanaan Pileg dan Pilpres pada 17 April 20918. “ Mari kita laksanakan hak politik kita secara arif, jangan sampai ada gesekan antara tetangga karena kepentingan sesaat. Mari kita jaga kerukunan agar bisa membangun desa dengan baik,” imbaunya. (par/yan)