Kota Malang
InMed, Aplikasi Panggil dan Konsultasi Dokter, Inovasi terbaru Klinik Indonesia Medika
Memontum Kota Malang—Setelah sukses dengan Klinik Indonesia Medika sejak 2010, yang terletak di kawasan
jalan Kyai Parseh Jaya dan jalan Bungur Kota Malang yang beroperasional sore hingga malam, kini dr. Gamal Albinsaid meluncurkan inovasi kesehatan InMed, sebuah aplikasi smartphone yang bertujuan untuk mempermudah pasien memperoleh akses pelayanan kesehatan.
Pria yang dikenal sebagai dokter sampah karena inovasinya di bidang kesehatan dan bank sampah ini mengatakan, InMed memiliki dua buah fitur yang telah siap digunakan yaitu MedVisit dan MedTalk. Sementara masih bisa digunakan terbatas di Kota Malang. Ditargetkan, akan diperluas ke kota lainnya.
“MedVisit merupakan fitur bagi pasien untuk memanggil tenaga medis, baik itu dokter umum, perawat, bidan, fisioterapi, ahli gizi atau psikolog ke lokasi pasien tinggal (homevisit tenaga medis, red). Pasien tidak perlu repot berangkat ke rumah sakit dan mengantri berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Namun, bukan untuk kasus gawat darurat. Sedangkan untuk MedTalk digunakan untuk konsultasi kesehatan melalui chat, voice call, atau video call. Selama promo, MedTalk masih kami gratiskan,” jelas Dr Gamal, kepada awak media, Selasa (23/10/2018).
Cara menggunakan MedVisit sangatlah mudah, seperti halnya memesan driver online. Pasien bisa memilih tenaga medis yang diperlukan, apakah itu dokter, perawat, bidan, fisioterapis, ahli gizi, atau psikolog. Total biaya memanggil tenaga medis ke rumah melalui aplikasi MedVisit sangatlah transparan, sehingga pasien tidak perlu takut adanya biaya tambahan diluar yang ditunjukan oleh aplikasi, dan dibayar setelah tenaga medis memberikan pelayanan.
Adanya fitur MedVisit dan MedTalk pada aplikasi InMed diharapkan bisa menjadi solusi sementara untuk mengatasi ketimpangan lulusan dan serapan kerja tenaga medis. Selain itu, pasien dari kalangan kurang mampu pun bisa menikmatinya. “Para pengguna tidak hanya berasal dari pasien menengah ke atas saja, pasien kurang mampu pun bisa mendapat layanan MedVisit atau MedTalk dari aplikasi InMed, karena di organisasi kita mempunyai sumber pendaanan bagi pasien kurang mampu yaitu crowdfunding SiapaPeduli.id. Dari situlah nantinya pasien kurang mampu bisa membayar tenaga medis yang datang,” tukas dokter muda nan ramah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM, mengapresiasi ide karya inovatif anak-anak muda Malang dalam peran serta sebagai masyarakat melalui InMed, sehingga masyarakat mudah mendapatkan pelayanan kesehatan selama 24 jam. “Dari ujung ke ujung 12 kilometer di Kota Malang, ada 25 Rumah Sakit dan 71 klinik kesehatan, namun realitanya minim akses dan terbatasnya jam operasional. InMed ini sangat luar biasa. Dinas kesehatan akan turut terlibat didalamnya, terutama terkait aturan SIP. Bagi masyarakat miskin bisa dibuktikan dengan SKM. Sehingga akan terpayungi secara hukum. Nanti akan kami bicarakan terkait BPJS,” tanggap Kadinkes Kota Malang.
Senada, Assiten 1 Pemkot Malang, Abdul Malik mengatakan, peran serta dr Gamal terhadap kota Malang cukup tinggi, selain inovasi masalah kesehatan dan bank sampah, kini dr Gamal juga turut mengangkat peluang tenaga kerja di bidang kesehatan. “Meski dr Gamal sudah leading di pusat sebagai jubir pak Prabowo, beliau masih sempat memberikan peran aktifnya di kota Malang. Selain mengatasi masalah kesehatan, juga mengatasi masalah pengangguran dengan memberikan peluang kerja kepada tenaga medis baru. Ide-ide seperti ini menandaskan kota Malang sebagai kota kreatif. Pemkot Malang akan turut mengakomodasi apa yang bisa disinergikan, terutama terkait kebijakan pada masalah kesehatan,” ungkap Malik. (rhd/yan)