Kota Malang
Jarak Lampu Klasik di Kayutangan Heritage Berbeda, Ini Penjelasan DLH
Memontum Kota Malang – Kawasan Kayutangan Heritage terus dipercantik dengan pemasangan lampu-lampu klasik secara bertahap. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Wahyu Setianto, mengutarakan bahwa pemasangan lampu tersebut menyesuaikan eksisting yang ada. Sehingga jika diperhatikan, memang lampu-lampu ini memang memiliki perbedaan jarak dan tampak tak senada.
“Perihal jarak antar lampu hias satu dengan yang lain tersebut memang ada dua perbedaan. Yakni, ada yang berjarak satu sama lain sekitar 6 meter dan ada juga yang berjarak sekitar 4 meter,” ujar Wahyu, Kamis (30/12/2021).
Beberapa lampu juga terkesan terlalu dekat untuk jarak pemasangannya antara satu dengan yang lain. Pasalnya, hal itu menyesuaikan dengan existing yang sudah ada sebelumnya.
“Karena di Kayutangan Heritage bukan kawasan baru. Jadi penataannya mengikuti eksisting yang sudah ada. Seperti pintu masuk pertokoan, gedung dan ada jalan masuk gang. Nah itu yang membuat akhirnya penataan gak bisa sama ya. Jadi kami menyesuaikan itu,” ujarnya.
Baca juga
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi Kota Malang
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
Dikatakan Wahyu, total sebanyak 95 lampu hias yang bakal menghiasi area mulai dari persimpangan PLN hingga persimpangan Gereja Kayutangan. Dimana, kesemuanya memakan anggaran Rp 1,4 miliar dari yang awalnya direncanakan sebesar Rp 2,9 miliar.
“Yang sudah terpasang di awal itu kan 52. Ini terus akan kita selesaikan hingga total 95 lampu terpasang. Hari ini kita selesaikan,” katanya.
Tidak hanya pemasangan lampu untuk mempercantik Kayutangan Heritage, namun 36 pohon Tabebuya juga rencananya akan ditanam di kawasan tersebut. “Lalu fasilitas penunjang berupa tempat duduk juga akan terus ditambah,” terang mantan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) tersebut. (mus/sit)