Kabupaten Malang
Jelang Idul Adha, DPKH Malang Terjunkan Tim
*Pantau Kesehatan dan Jual Beli Hewan Qurban
Memontum Malang-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang mulai melakukan persiapan untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha beberapa pekan ke depan. Salah satu bentuk persiapan, dinas setempat membentuk tim internal untuk memantau ke lapak-lapak penjual hewan qurban Nantinya, tim pemantau tersebut akan diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pemantuan,baik di pasar hewan, peternak maupun pedagang musiman di pinggir-pinggir jalan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo mengatakan, tim yang dibentuk akan turun ke lapangan mulai H-7 menjelang Idul Adha. “Tim pemantau sudah disiapkan. Nanti mendekati H-7 menjelang Idul Kurban, tim pemantau ini akan diterjunkan hingga H+3 waktu penyembelihan,” jelas Nurcahyo Rabu(8/8/2018)kemaren. Dikatakan,petugas akan disebar ke sejumlah tempat dan wilayah sasaran secara bertahap disesuaikan dengan jadwal.
Pasalnya, apabila dilakukan dilakukan serentak sangat tidak memungkinkan mengingat keterbatasan petugas dan jangkauan wilayah kerja. Juga dijelaskan, agenda pantauan hewan kurban tersebut sudah menjadi agenda rutin tahunan. Nantinya, petugas akan memantau dan mendata jumlah lapak yang ada serta memeriksa kondisi kesehatan hewan qurban.
“Jadi,tim yang terjun ke lapangan, selain mendata terkait jumlah hewan kurban yang dijual di lapak-lapak musiman, tim juga akan memantau kondisi kesehatan hewan kurban yang saat menjelang hari Raya Idul Adha,” ulasnya. Disinggung terkait kondisi kesehatan hewan qurban,pihaknya memastikan, hewan qurban yang berasal dari Kabupaten Malang aman dari ancaman penyakit ternak seperti Antrax, brusella dan bahaya cacing.
“Kami bisa pastikan hewan ternak aman dari penyakit, kalau kembung atau masuk angin kan itj sudah biasa. Tapi memang yang perlu diwaspadai antrax, karena bisa menular ke manusia,” ulasnya. Juga ditambahkan,jika nantinya saat pemeriksaan ditemukan hewan terbaik yang terserang penyakit, maka akan segera dilakukan penanganan dengan pemberian obat dan vitamin,” pungkasnya. (sur/yan)