Kota Malang
Jelang Sterilisasi Pemukiman di Jalur KA, Warga Terdampak Mulai Lakukan Pembongkaran Mandiri
Memontum Kota Malang – Sekitar 40 persen warga di RT09 RW07 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mulai melakukan pembongkaran mandiri. Hal ini dilakukan, menyusul rencana sterilisasi pemukiman di jalur Kereta Api Malang Kotalama-Jagalan, yang akan dilakukan Agustus atau mundur dari jadwal semula.
Ketua RT09 RW07, M Suli, menjelaskan bahwa warga sudah mulai melakukan pembongkaran untuk memundurkan bangunan setidaknya tiga hingga empat meter. Pemunduran itu, sesuai dengan jarak sterilisasi.
“Pembongkaran itu dilakukan, agar tidak mengganggu jalannya kereta api yang melintas. Tapi sejauh ini, di wilayah kami mulai dahulu hingga sekarang, tidak pernah terjadi apa-apa,” katanya, Sabtu (16/07/2022) tadi.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Sebagai perwakilan dari 108 KK, Suli berharap, agar ada sisi kemanusiaan dalam setiap prosesnya. Tujuannya, tentu agar bisa menyelamatkan kehidupan warga yang terdampak sterilisasi. Pihaknya pun mengakui, bahwa salah dalam melakukan pembangunan rumah di kawasan jalur rel Kereta Api.
“Harapan kami mewakili seluruh warga, intinya minta sisi kemanusiaan. Hanya itu saja dan tidak ada lagi. Ya dari hati nurani gitu aja,” ujarnya.
Perlu diketahui, hingga kini pihaknya masih belum dilibatkan dalam pembentukan tim terpadu sterilisasi bangunan Kereta Api Malang Kotalama-Jagalan. Padahal, PT KAI sudah mulai bergerak sosialisasi dan mapping guna pelaksanaan sterilisasi yang direncanakan pada Agustus 2022 mendatang.
“Masih belum ada pemanggilan dari PT KAI. Katanya mau dibentuk tim terpadu, tapi saya masih belum ada undangan. Kemungkinan besar, pihak KAI sudah membentuk tim terpadu, tapi RT dan RW belum ada,” imbuhnya. (rsy/sit)