Pasuruan

Jenasah Dedy Dimakamkan, Keluarga dan Kerabat Almarhum Histeris

Diterbitkan

-

Peti jenasah almarhum saat di angkat ke pemakaman (pix)

*Soal Pelaporan Identitas Korban ke RS Kanit Laka Ngeles

 

Memontum Probolinggo–Hari ini jenasah almarhum Dedy, finalis kakang ayu 2016 Kota Probolinggo yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, dan di makamkan tanpa sepengatuan keluarga, akhirnya dibongkar dan dipindahkan ke Probolinggo, Kamis (3/11/2017) siang.

 

Advertisement

Keluarga dan sanak keluarga almarhum sudah menunggu di pemakaman, setelah terdengar suara sirine iring iringan yang membawa jenazah, ibu dan istri almarhum menangis histeris. Istri almarhum menangis histeris melihat peti jenasah almarhum suaminya. (Pix)

Ibu dan istri korban bahkan harus dipapah karena jatuh tidak kuat menahan haru, saat peti jenasah dikeluarkan dari mobil ambulan. Suasana kesedihan terlihat dari sanak saudara dan para kerabat dan tetangga almarhum. Jenasah langsung di bawa ke pemakaman di kelurahan Jati kecamatan Mayangan.

 

Tidak tega melihat Ibu dan Istri Almarhum, Dini, yang terus menangis melihat prosesi pemakaman almarhum suaminya. Sambil menangis, Dini mengucapkan kata yang membuatnya seperti tidak percaya kalau pertemuannya ini yang terakir. “Lama gak ketemu, ketemunya kok kayak gini,” ucap Istri almarhum sambil dipeluk kerabatnya di pemakaman.

Advertisement
Ibu Almarhum yang shock ketika menyaksikan pemakaman putranya (pix)

Wajar jika Dini sangat terpukul, karena selama ini mereka jarang ketemu, karena masing masing melanjutkan pendidikannya. Almarhum kuliah di Malang, sedangkan Dini istrinya kuliah di Bali.

 

Tidak hanya Dini, Ibu almarhum juga terlihat sangat shock, bahkan sempat histeris tidak percaya jika putranya telah tiada. Suara tangis juga terdengar dari para kerabat dan tetangga yang ikut hadir di pemakaman tersebut.

 

Advertisement

Keluarga dan teman teman almarhum terus berdatangan ke makam untuk memberikan do’a.

Di mata keluarga sosok Dedy merupakan anak yang baik, periang dan tidak pernah melawan.

 

Setelah prosesi pemakaman selesai, memontum.com bersama media yang lain menghampiri Kasat Lantas Polresta Pasuruan, yang ikut mengantarkan bersama Kanit Lakalantas Polresta Pasuruan. Sayangnya saat mau ditanya terkait prosedur penanganan kecelakaan tentang kasus ini, Kasat Lantas Polres Pasuruan Kota tersebut malah disuruh ke Kanit Lakanya. Akhirnya semua media mewancarai Kanit Laka, Ipda Heri Purnomo. Dia menerangkan bahwa, semua sudah sesuai prosedur, kecelakaan terjadi tanggal 20/10/2017.

Advertisement

 

“Pada tanggal 20/10 pukul 17.30 wib terjadi kecelakaan, pihak kami mendatangi TKP dan membawa korban ke RS, sampai di RS pukul 18.30 wib. Untuk dilakukan pengobatan. Tapi pukul 22.25 wib korban tidak bisa di tolong dan meninggal dunia,” jelas Kanit Laka.

 

“Pas kejadian kami tidak mendapati identitas, tapi sekitar pukul 21.00 lebih ada warga menyerahkan tas milik korban ke pos polisi Blandongan, dan langsung dibawa ke Satlantas Pasuruan,” tambahnya.

Advertisement

 

Tetapi memontum.com menanyakan kepada kanit, kenapa dalam proses 3 hari tidak ada koordinasi dengan pihak RS. Sedangkan dari pihak RS melalui Humas RS sudah menghubungi nomor polisi yang tertera di surat ketengan visum (wawancara dengan Dr Humas RSUD R Sudarsono Pasuruan), karena tidak ada jawaban sampai 3 hari akirnya jenasah dimakamkan oleh pihak RS, dianggap korban adalah Mr X, Heri menjawab.

 

“Ya mungkin karena kesibukan tidak mengangkat telepon,” ujar Kanit Laka Satlantas Polres Pasuruan Kota tersebut.

Advertisement

 

Sementara itu di tempat yang sama, Djumat ayah almarhum ketika mau meninggalkan pemakaman, sambil berjalan mengatakan kepada memontum.com dan awak media yang hadir, bahwa tetap akan melakukan tindakan hukum.

 

“Iya saya akan terus lakukan tindakan hukum,” tegas Djumat. (pix/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas