Kota Malang

Kantor OJK Malang Diresmikan, Usung Tekad Sinergitas Pemerintah-Perbankan

Diterbitkan

-

Finger Scan bersama, sebagai simbolis peresmian kantor OJK Malang. (rhd)

Memontum Kota Malang—Sejak tahun 2014, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menempati gedung yang disediakan Bank Indonesia di kawasan jalan Kawi, Malang. Kali ini, OJK Malang menempati gedung milik sendiri di jalan Letjen Sutoyo 109-111 Malang, Selasa (22/1/2019). Peresmian gedung baru OJK Malang dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, bersama Kepala OJK Malang, Widodo, Walikota Malang, Sutiaji, Plt Bupati Malang, Sanusi dan undangan lainnya.

Kepala OJK Malang, Widodo, menyampaikan, kantor baru yang berlokasi di jalan Sutoyo, cukup representatif dan ideal dalam melakukan operasional OJK Malang, dimana berdiri di atas lahan seluas 2.500 m² dan bangunan seluas 1.500 m². “Dengan bangunan milik sendiri ini, kami berkomitmen memaksimalkan peran aktif OJK di dunia perbankan dalam mensupport perekonomian daerah, di wilayah Malang Raya, Pasuruan, Probolinggo,” jelas Widodo.

Kepala OJK Malang Widodo, mengapresiasi peran pemerintah, Bank Indonesia, perbankan, dan lembaga keuangan. (rhd)

Kepala OJK Malang Widodo, mengapresiasi peran pemerintah, Bank Indonesia, perbankan, dan lembaga keuangan. (rhd)

OJK bersama industri keuangan, perbankan, dan pemerintah daerah, terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi. Sekaligus tindak lanjut MoU dalam mensosialisasikan OJK di wilayah unit kerja. “OJK merupakan penopang utama jasa keuangan di Jawa Timur, yang mampu bertumbuh hingga mencapai 12 persen dengan total aset Rp 70 Triliun. Dengan tingkat literasi 38,6 persen dan tingkat iklusi 73,4 persen dari target 75 persen yang akan diwujudkan 2019. Harapannya, kerjasama dengan pemangku kepentingan ke depan akan lebih baik lagi,” terang Widodo.

Walikota Malang, Sutiaji, mengapresiasi kinerja OJK hingga mampu berkolaborasi dalam peningkatan literasi dan inklusi di tiap wilayah, khususnya Malang Raya, mulai program laku pandai, hingga industri jasa keuangan lainnya. “Hal ini menunjukkan kebersamaan pemerintah daerah dengan OJK dan perbankan mampu memberikan manfaat lebih dan memudahkan. Sebelumnya, masih banyak masyarakat yang tergiur dengan iming-iming investasi yang tak masuk akal. Dengan literasi dan inklusi, OJK mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menghindari dan melaporkan investasi abal-abal tersebut,” jelas pria penghobi badminton ini.

Menurut Sutiaji, melalui transparansi keuangan mengakomodasi semua kepentingan. Sehingga literasi dan inklusi OJK di Kota Malang juga tinggi. Hal ini menunjukkan dampak literasi dan inklusi mampu mengedukasi masyarakat tentang lembaga keuangan fiktif dengan beragam iming-iming. “InsyaAllah literasi kota Malang juga tinggi, buktinya sangat sedikit masyarakat yang tertipu iming-iming lembaga abal-abal. Karena masyarakat paham bahwa perbankan dan industri keuangan merupakan sebuah lembaga keniscayaan. Inflasi kota Malang cukup terkendali, pertumbuhan ekonomi tinggi, kemiskinan menurun, gini ratio berjenjang.
Semoga dengan kantor baru ini menjadi motivasi baru, kinerja baru, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,” tandas pria berkacamata ini.

Advertisement

Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan bahwa OJK baru berdiri 5 tahun lalu. Jadi wajar beberapa kantor belum memiliki kantor tetap. Baru Bandung dan Malang yang bisa mandiri.
“Semoga OJK Malang semakin bermanfaat bagi masyarakat Malang Raya dan sekitarnya, khususnya dalam membangun ekonomi Malang Raya. Jika kita punya banyak segalanya, tapi bagaimana memberikan yang terbaik,” pesan Wimboh.

Current account Indonesia selalu defisit. Untuk itu, lanjut Wimboh, ada 4 sektor yang menjadi target utama, yaitu Indonesia harus mendorong ekspor; mengembangkan barang subtitusi impor dari dalam negeri; mendorong pariwisata untuk mengekspor jasa dan mendatangkan turis; serta mendorong revolusi industri 4.0 dengan mengoptimalkan start-up untuk membangun ekonomi kerakyatan.

“Model akses keuangan daerah paling baik dan komprehensif. Bukan hanya tabungan, laku pandai, namun juga akses kredit, bank wakaf mikro, dan lainnya. Jadi mari kita kembangkan potensi daerah. Apapun permasalahannya, mari kita pecahkan bersama, khususnya terkait industri keuangan dan perbankan. Mari pemerintah daerah, OJK dan lembaga keuangan terkait untuk saling bersinergi membangun bangsa,” tandas Wimboh. (adn/gie)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas