Kota Malang
Karung Goni Disulap Jadi Karya Indah nan Menawan
Memontum Kota Malang – Karung khas berwarna coklat atau biasa disebut karung goni, ternyata bisa menjadi karya yang indah dan menawan. Ini telah dibuktikan oleh salah satu warga Merjosari, Kota Malang, yakni Hafidz Ilmi. Dirinya telah membuat seni tas lukis bernilai estetik melalui karung goni.
“Melukis di karung goni ini sudah saya tekuni sejak tahun 2015. Tetapi kalau melukis biasa, sudah dari 2010 di media kanvas,” ucap Hafidz, Sabtu (09/04/2022) tadi.
Diceritakannya, ide membuat karya lukis dengan menggunakan media dari karung goni, muncul ketika dirinya tengah kesulitan mencari media untuk melukis. Sebelum memutuskan melukis di karung goni, dirinya telah terlebih dahulu melakukannya menggunakan media kayu.
“Waktu itu, saya mencari bahan. Pertama saya melukis di kayu tahun 2010. Karena hasilnya kurang maksimal dan masih mencari-cari, akhirnya saya ketemu karung goni di pasar. Sejak saat itulah saya melukis di karung goni,” lanjutnya.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Lalu, tambahnya, dirinya mencoba untuk menerapkan karya lukisnya ke dalam bentuk tas. Berbagai tema telah dicoba dan dilakukan, salah satu contohnya yakni tema etnik. Untuk proses produksinya, dilakukannya sendiri.
“Produksinya manual, cari karung goninya sendiri, jahit sendiri, enggak pakai mesin jahit sama sekali. Termasuk juga melukisnya mulai dari ide, sketsa, semuanya dari diri sendiri,” tambahnya.
Untuk proses pengerjaan produksi tas dikatakan menyesuaikan dengan jumlah pesanan. Dalam sehari, dirinya bisa menghasilkan tiga sampai empat buah tas. Dikatakan Hafidz, jika menentukan konsep maupun ide, dan juga proses menjagit kain goni menjadi tas itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Karena dijahit manual, sehingga memerlukan waktu yang lama, termasuk juga menentukan idenya mau dibuat seperti apa,” terangnya.
Sebagai informasi, tas lukis dari karung goni buatannya, kini sudah berhasil dipasarkan sampai tanah Papua. Selain itu, dirinya juga telah memasarkan produknya melalui akun media sosial yang dimiliki. (cw2/sit)